Menggemaskan, Bocah 10 Tahun Menahan Rasa Sakit Saat Kepiting Mencubit Jarinya Agar Ibunya Tidak Memotong Capit
RIAU24.COM - Sudah menjadi sifat manusia untuk membela diri ketika kita terluka, tetapi seorang anak berusia 10 tahun di China mengalahkan naluri itu.
Baru-baru ini, sebuah video seorang anak dicubit oleh kepiting menjadi viral di Weibo, sebuah situs microblogging China yang populer. Siapa pun akan berpikir bahwa anak itu kemungkinan besar akan berjuang untuk melepaskan cubitan yang menyakitkan.
Namun, yang menarik perhatian netizen adalah reaksi bocah itu saat menunggu kepiting “tenang” dan melepaskan jarinya.
Peristiwa itu terjadi di Provinsi Shandong di China, di mana anak yang tidak disebutkan namanya itu menangis dan langsung memanggil ibunya setelah jarinya terjepit oleh capit kepiting. Ibunya ingin memotong capitnya, tetapi yang mengejutkannya, putranya tidak mengizinkannya.
Baca juga: Bertemu Biden, Xi Jinping Blak-blakan Sebut Siap Transisi Kerja Sama ke Pemerintahan Trump"Biarkan dia tenang," kata anak itu, yang ingin memberi waktu pada kepiting untuk "menenangkan diri".
Geli, dia bercanda bertanya kepada putranya apakah kepiting itu memiliki waktu untuk "menenangkan diri". Anak yang tidak bersalah itu hanya menjawab,
"Ya, sudah," kata anak itu sambil terisak kesakitan.
Secara kebetulan, ada segelas air di sampingnya, yang secara bertahap dituangkan anak itu ke kepiting karena dia yakin itu akan menenangkan kepiting.
Menurut sang ibu, yang juga memviralkan video berdurasi 85 detik itu, anaknya selalu menggemari ikan, udang, dan kepiting. Kesukaannya telah berkembang untuk waktu yang lama, dan dia bahkan memelihara dua kepiting, jantan dan betina.
Kepiting yang menjepit jarinya memang kepiting peliharaannya yang sedang dia mainkan, dan dia lebih suka menahan rasa sakit daripada harus menyakiti kepiting .
Seperti yang ditunjukkan dalam video, kepiting peliharaan akhirnya melepaskan jari anak itu, mengakibatkan sedikit pendarahan tanpa cedera besar.
Reaksi warganet
Netizen tidak bisa menahan geli dan mengungkapkan pemikiran mereka tentang situasi tersebut, dengan sebagian besar dari mereka memuji tindakan baik anak yang menghangatkan hati mereka.