Kabar Baik, Pembuat Vaksin Asal Inggris Ini Luncurkan Obat Baru Untuk Cegah Timbulnya Covid-19
Pada hari Selasa, regulator Australia juga memberikan "penentuan sementara" kepada Pfizer untuk perawatan Covid-nya, yang membuka jalan bagi Pfizer untuk mengirimkan data lengkap untuk dipertimbangkan. Pfizer meluncurkan penelitian obat pada 2.660 pasien minggu lalu. Perawatannya dirancang sebagai pil yang diminum selama lima hari pada tanda pertama infeksi atau kesadaran akan paparan virus, bertindak untuk memblokir aktivitas enzim yang digunakan virus untuk bereplikasi.
Wakil presiden R&D biofarmasi AstraZeneca, Mene Pangalos, mengatakan produk seperti perawatan AstraZeneca diharapkan akan bertindak sebagai opsi tambahan untuk melindungi dari virus, bersama dengan vaksin. Pembuat obat itu mengatakan koktail antibodi, yang disuntikkan, dapat digunakan untuk melindungi orang yang telah memiliki vaksin virus corona tetapi mungkin tidak memiliki respons kekebalan yang kuat terhadap virus karena mereka memiliki kekebalan yang lemah.
Menyadur berita dari laman The Sydney Morning Herald, data awal dari studi fase 3 produk menunjukkan bahwa pengobatan mengurangi risiko mengembangkan kasus gejala Covid-19 dibandingkan dengan plasebo. “Populasi yang rentan seperti immuno-compromised seringkali tidak dapat meningkatkan respons protektif setelah vaksinasi dan terus berisiko mengembangkan Covid-19,” kata Pangalos.
Sementara itu sebelumnya perusahaan sains dan teknologi terkemuka di bidang healthcare, life science and performance material, PT Merck Tbk berhasil membuat pil antivirus eksperimental untuk pasien Covid-19.
Pil tersebut diklaim dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko tertular Covid-19 yang parah. Hal tersebut diutarakan dari data yang dipuji oleh para ahli sebagai terobosan potensial tentang bagaimana virus Corona bisa diobati.
Melansir laporan Reuters, jika mendapat otorisasi, molnupiravir, yang dirancang untuk memasukkan kesalahan ke dalam kode genetik virus, akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk Covid-19. Merck dan mitra Ridgeback Biotherapeutics mengatakan mereka berencana untuk mencari otorisasi penggunaan darurat AS untuk pil sesegera mungkin dan untuk membuat aplikasi peraturan di seluruh dunia.