Ngeri, Ditemukan Ratusan Tulang Manusia di Danau Himalaya, Ternyata Ini Penyebabnya..
Sejarah lisan yang diturunkan oleh penduduk desa di dekat Roopkund menawarkan suatu uraian. Danau ini ialah jalan ziarah ke Nanda Devi, perwujudan dewi Hindu Parvati. Bagi legenda lokal, seseorang raja jauh sempat membuat marah Nanda Devi, menimbulkan ia membebaskan kekeringan di kerajaannya.
Buat menenangkan si dewi, raja mengadakan ziarah yang membawanya serta rombongannya melewati Roopkund. Tetapi raja yang bodoh itu bawa penari serta benda elegan yang lain dalam ekspedisi itu, tingkatkan kemarahan Nanda Devi. Ia menyulap badai es yang seram serta menewaskan segala rombongan, kata legenda itu sebagaimana dikutip Live Science.
Cerita ini bisa jadi tidak jauh berbeda dari peristiwa masa kemudian yang sesungguhnya. Karena, sebagian korban di Roopkund hadapi patah tulang tengkorak yang nampak semacam akibat trauma barang tumpul, bagi hasil riset.
Dugaan terbaik buat teka- teki ini merupakan orang- orang itu terperangkap di punggung bukit di atas danau dalam badai yang seram, apalagi bisa jadi pula hujan es yang mematikan. Sebagian besar korban mungkin wafat sebab paparan badai serta hipotermia. Mereka berakhir di dalam serta dekat danau sebab badan mereka terguling menuruni bukit ataupun sisa- sisa badan mereka terkelupas menuruni lereng bukit dalam longsoran kecil yang kerap terjalin di lereng.
Tetapi begitu, tidak terdapat kesimpulan tentu tentang apa yang dicoba sekelompok orang dengan gen Mediterania di sudut terpencil Himalaya dekat tahun 1800. Tidak terdapat catatan sejarah ekspedisi jarak jauh ke daerah itu.
Temuan ini mengisyaratkan batasan analisis DNA kuno, bagi Agustín Fuentes, antropolog dari Princeton University. Analisis yang dicoba merupakan menyamakan DNA kerangka di danau dengan DNA populasi era modern dikala ini. Tetapi orang- orang era dahulu sudah berpindah- pindah lumayan kerap dalam selang waktu 200 tahun lebih, sehingga agak susah buat berkata dengan pas dari mana orang- orang yang mati di danau itu berasal. Mereka bisa jadi tidak berasal langsung dari Mediterania timur, kata Fuentes dikutip The New Yorker. Mereka bisa jadi berasal dari dekat Roopkund namun mempunyai nenek moyang yang sama dengan orang- orang yang kesimpulannya menempati Mediterania timur.