Baca Doa Ini, Biar Diberikan Kemudahaan Rezeki Dunia
RIAU24.COM - Membaca doa supaya diberi kemudahan rezeki kerap dilakukan oleh umat Islam.
Faktanya, masih banyak yang belum mengerti bagaimana doa diberi kemudahan rezeki dijabah oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Berikut cara termudah agar doa yang diucapkan dapat dijabah.
Hadirkan Hati
Catatan pentingnya, jika ingin doa diberi kemudahan rezeki dijabah maka hadirkan hati saat berdoa.
Doa yang mat'sur
Umat Islam juga harus menggunakan doa yang ma'tsur atau dituntunkan serta menghindari segala sesuatu yang bisa menghalangi terkabulnya doa tersebut.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan salat subuh setelah salam lalu membaca doa dibawah ini:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, dan Ahmad).
Dari hadits ‘Ali, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan doa diberi kemudahan rezeki sebagai berikut:
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Artinya:
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi).
Bertakwa pada Allah
Allah berfirman dalam hal ini:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا , وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3).
Bersabar
Dalam hal ini, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:
ما من مؤمن ولا فاجر إلا وقد كتب الله تعالى له رزقه من الحلال فان صبر حتى يأتيه آتاه الله تعالى وإن جزع فتناول شيئا من الحرام نقصه الله من رزقه الحلال
“Seorang mukmin dan seorang fajir (yang gemar maksiat) sudah ditetapkan rezeki baginya dari yang halal. Jika ia mau bersabar hingga rezeki itu diberi, niscaya Allah akan memberinya. Namun jika ia tidak sabar lantas ia tempuh cara yang haram, niscaya Allah akan mengurangi jatah rezeki halal untuknya.” (Hilyah Al-Auliya’, 1: 326).