Inikah Akhir Jawaban dari Misteri Hilangnya MH370?
RIAU24.COM - Teknologi baru dapat membantu memprediksi lokasi akhir pesawat MH370, yang akhirnya memecahkan pencarian tujuh tahun untuk pesawat dan 239 penumpangnya.
Hanya sedikit jejak yang pernah ditemukan dari Malaysia Airlines Boeing 777 setelah menghilang di Samudra Hindia pada tahun 2014 dalam penerbangan antara Kuala Lumpur dan Beijing.
zxc1
Teori penghilangan tersebut berkisar dari sesuatu yang tidak berbahaya seperti kegagalan teknis hingga yang mengerikan seperti pembunuhan massal-bunuh diri oleh Zaharie Ahmad Shah (53) kapten Malaysia.
Pencarian terakhir dilakukan pada 2018 oleh perusahaan robotika laut Ocean Infinity dengan kendaraan bawah air tak berawak yang mencakup hampir 50.000 mil persegi tetapi tidak ada yang ditemukan.
Namun, menurut sebuah laporan di surat kabar The Times, uji coba teknologi baru yang mampu melacak data historis pada sinyal radio yang menabrak badan pesawat dapat menjadi kunci untuk akhirnya menemukan pesawat yang hilang.
zxc2
Teknologi ini telah terbukti sangat sukses sehingga para pionirnya percaya bahwa mungkin untuk memetakan menit-menit terakhir MH370 dengan presisi yang meningkat secara signifikan, mempersempit area pencarian bagi para penyelidik.
Insinyur kedirgantaraan Inggris, Richard Godfrey, menjalankan tes menggunakan database online yang dibuat pada 2009, yang dikenal sebagai Weak Signal Propagation Reporter (WSPR), yang merekam setiap interaksi antara pesawat di langit dan sinyal yang dikirim oleh pemancar radio berbasis darat.
"Bayangkan melintasi padang rumput dengan tripwires tak terlihat melintasi seluruh area dan bolak-balik melintasi panjang dan lebarnya," katanya.
"Setiap langkah yang Anda lakukan, Anda menginjak tripwire tertentu dan kami dapat menemukan Anda di persimpangan tripwire yang terganggu. Kami dapat melacak jalur Anda saat Anda bergerak melintasi padang rumput."
Dia menggunakan metode tersebut untuk melacak jalur penerbangan pesawat Orion Angkatan Udara Selandia Baru yang memotret puing-puing di permukaan laut segera setelah MH370 menghilang.
Sementara puing-puing itu tidak pernah ditemukan, termasuk panel besar yang menyerupai komponen sayap Boeing 777, yang sekarang diduga oleh banyak ahli adalah bagian dari MH370.