Menu

Harga CPO Masih Bergerak Turun, Jadi Penyebab Kembali Merosotnya Harga Sawit di Riau

Muhammad Iqbal 28 Sep 2021, 13:51
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Defris Hatmaja
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Defris Hatmaja

RIAU24.COM - Dinas Perkebunan (Disbun) Riau mencatat jika harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau periode 25 September sampai 5 Oktober 2021 alami penurunan harga.

Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau Defris Hatmaja mengatakan ada beberapa fakfor yang menyebabkan harga sawit di Riau naik, yakni faktor internal dan eksternal.

"Dari segi faktor internal, turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikkan dan penurunan harga jual CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data," kata dia, Selasa, 28 September 2021.

Untuk harga jual CPO, PT. PTPN V mengalami penurunan harga sebesar Rp 167,44/Kg, PT. Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 38,32/Kg, PT. Astra Agro Lestari mengalami penurunan harga sebesar Rp 203,00/Kg, PT. Asian Agri mengalami penurunan harga sebesar Rp 82,48/Kg, PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp 101,40/Kg dari harga minggu lalu.

"Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT. Astra Agro Lestari mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 161,82/Kg, PT. Asian Agri Group mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 68,00/Kg, PT. Citra Riau Sarana mengalami kenaikkan harga sebesar Rp. 74,09/Kg dari harga minggu lalu," rincinya.

Sementara dari faktor eksternal, lanjut Defris, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) bergerak turun pada perdagangan hari ini. Harga CPO tengah menjalani tren bearish.

"Dalam sepekan terakhir, harga ambles 4,12% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, koreksinya adalah 3,59%. Ke depan, sepertinya prospek harga CPO masih suram," ucapnya.

"Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan tren koreksi masih akan berlanjut. Menurut Wang, target harga CPO terdekat ada di MYR 3.913/ton. Pola hammer yang terbentuk secara teknikal bukan pertanda harga akan berbalik menjadi bullish, melainkan tarikan kuat menuju tren penurunan," tutupnya.