Mafia Maroko Disebut Mengincar PM Belanda Mark Rutte Untuk Diculik, Keamanan Diperketat
RIAU24.COM - Mafia Maroko diduga terlibat atas dugaan rencana penculikan Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte. Buntutnya keamanan ekstra diberlakukan untuk PM Belanda, sebab 'pengintai' dilaporkan terlihat berada di sekitar Mark Rutte.
Melansir dari Okezone mengutip beberapa sumber, surat kabar De Telegraaf pada Senin (27/9/2021) menulis bahwa beberapa 'pengintai' mencurigakan yang diyakini berafiliasi dengan Mafia Maroko, dikenal sebagai Mafia Mocro. Orang-orang mencurigakan terlihat di dekat Rutte dan bahwa Mark Rutte kemudian sudah menerima tambahan keamanan dalam siaga tinggi.
De Telegraaf menulis bahwa pengintai tersebut dikerahkan oleh mafia sebelum serangan terjadi, yang dapat mencakup penculikan hingga pembunuhan. Para pengintai dikerahkan sebelum pembunuhan pengacara Derk Wiersum 2019, yang ditembak mati saat bekerja untuk klien yang menjadi saksi Mafia Maroko, dan pembunuhan reporter kriminal Peter R. de Vries pada Juli 2021, menurut surat kabar itu.
Keamanan ekstra untuk PM Belanda, Mark Rutte dilaporkan termasuk petugas khusus dari Royal and Diplomatic Security Service (DKDB) dan "langkah-langkah yang terlihat dan tidak terlihat" digunakan untuk melindungi PM dari potensi rencana jahat mafia.
Belanda merupakan salah satu dari banyak wilayah Mafia Maroko. Tercatat banyak insiden kekerasan terkait dengan organisasi yang longgar, demikian diwartakan RT.
Pada September 2019, pemimpin Partai Kebebasan Geert Wilders, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Belanda, secara kontroversial mempertanyakan apakah pemerintah “masih berkuasa” atau apakah Mafia Mocro telah “menjadi bos di Belanda”. Geert Wilders memperingatkan bahwa organisasi mafia itu "semakin kuat dan lebih kejam setiap hari."