Yusril Ihza Mahendra Mengaku 'Diserang' Jurus Dewa Mabuk Usai Jadi Pengacara Moeldoko CS
RIAU24.COM - Pengacara kenamaan Yusril Ihza Mahendra mengaku tengah diserang jurus dewa mabuk.
Menurutnya, serangan ini setelah dirinya menjadi pengacara empat mantan kader Partai Demokrat (PD) yang mengajukan uji materil dan uji formal ke Mahkamah Agung (MA).
Yusril mengaku diserang oleh dua elite PD pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono seperti Andi Arief dan Rachland Nashidik dikutip dari detik.com, Sabtu, 25 September 2021.
Kritik itu dianggapnya bernada penyerangan terhadap dirinya selaku pribadi. Bukan menyasar substansi perkara yang tengah dia advokasi, yakni AD/ART PD.
"Tidaklah tepat para kader PD menyerang pribadi saya. Mereka seperti kehabisan argumen untuk membantah, lantas menggunakan 'jurus dewa mabok' untuk melawan. Saya kira, cara-cara seperti itu bukanlah cara yang sehat dalam membangun hukum dan demokrasi," ujarnya.
Andi Arief menyoroti perubahan sikap dalam isu ini. Dia menyebut perubahan sikap itu terjadi setelah pertemuan dengan Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yang pernah berupaya mengkudeta kepemimpinan AHY di PD.
Sementara Rachland Nashidik mengkritik netralitas Yusril. Yusril justru dinilai memihak dan mendapat keuntungan dari praktik politik Moeldoko.
Empat mantan kader PD yang mengajukan permohonan judicial review ke MA itu diidentifikasinya sebagai kubu Moeldoko.