Para Ibu di Tigray Berbagi Kisah Mengerikan Tentang Krisis Kelaparan di Negaranya, Terpaksa Mengemis Demi Mendapat Sepotong Roti
RIAU24.COM - Haftom Hailay yang berusia delapan belas bulan terlalu lemah untuk menangis. Yang bisa dilakukan anak laki-laki dengan berat tiga kilogram itu hanyalah mendesah kesakitan. Ibunya, yang kekurangan gizi, tidak punya susu untuk menyusuinya.
Dari mana mereka berasal di Aragure, sebuah desa di sebelah timur Mekelle, ibu kota wilayah Tigray yang diperangi di Ethiopia, kebutuhan akan makanan sangat mendesak.
“Satu bulan yang lalu, semua bahan makanan habis,” kata ibu Haftom, Girmanesh Meles, 30 seperti dilansir Riau24.com dari Al Jazeera, Jum'at (24/09/2021).
Lebih dari 10 bulan konflik, kondisi seperti kelaparan, yang hingga awal Juli terbatas di daerah pedesaan Tigray, kini telah mencapai pinggiran Mekelle. “Disini adalah hal yang biasajika menghabiskan empat hari tanpa tidak makan apa-apa,” kata Girmanesh, yang seperti orang lain mencoba bertahan hidup dengan makan sedikit tanaman apa pun yang dapat disumbangkan kerabatnya dari Mekelle.
“Saya menunggu selama dua minggu di desa … berharap seseorang akan membantu,” tambahnya. “Tapi tidak ada yang bisa membantu. Semua orang seperti kita.”
Khawatir tentang kesehatan putranya, Girmanesh pada 11 September 2021 memutuskan untuk berjalan kaki dari Aragure untuk membawa Haftom ke Rumah Sakit Rujukan Ayder andalan Tigray di Mekelle.