Hasil Survei Menunjukkan, Lebih dari 50 Persen Wanita di Negara Mayoritas Muslim Ini Mengalami Pelecehan Seksual Verbal Di Depan Umum
RIAU24.COM - Pelecehan seksual adalah masalah yang pasti dihadapi banyak wanita dalam hidup mereka. Dari aktor dan aktivis hingga agen properti , daftar perempuan yang menghadapi pelecehan seksual dalam bentuk dan bentuk apa pun terus bertambah karena masalahnya tidak terselesaikan.
Sebuah survei baru-baru ini dilakukan oleh Center for Governance and Political Studies (Cent-GPS) bekerja sama dengan All Women's Action Society (Awam) untuk menunjukkan masalah ini, dengan survei tersebut mengungkapkan bahwa 57% wanita Malaysia mengatakan bahwa mereka mengalami pengalaman seksual. dilecehkan secara verbal secara teratur ketika berjalan di jalanan.
Sementara itu, 22% responden mengaku pernah dilecehkan secara verbal setidaknya sekali saat berjalan di jalanan.
Cent-GPS juga membagikan hasilnya melalui utas Twitter dan mengatakan bahwa ini adalah beberapa hasil awal dari survei yang dilakukan antara 24 Agustus hingga 15 September 2021 dengan partisipasi 1.056 wanita berusia antara 18 hingga 30 tahun di negara tersebut.
Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa setengah dari perempuan tidak merasa aman ketika mereka sendirian di bioskop .
Sementara itu, 68% responden mengatakan bahwa mereka tidak merasa aman mengemudi sendirian di malam hari dan setidaknya 44% mengatakan bahwa mereka pernah mengalami seorang guru membuat lelucon yang merangsang secara seksual .
“Perempuan Malaysia bahkan tidak bisa bepergian ke tempat kerja atau sekolah dengan tenang. Dan bahkan saat mereka sampai di sekolah, ada kemungkinan besar mereka harus mendengarkan guru mereka membuat lelucon yang provokatif secara seksual, ”tambahnya.
Pusat tersebut menambahkan bahwa karena takut dilecehkan secara seksual, 71% wanita harus mengubah rute perjalanan atau rutinitas mereka .
Baca juga: Pemilik Valhalla Club Subaraya Ivan Sugianto Resmi jadi Tahanan usai Suruh Anak SMA Menggonggong“Hasil ini adalah pengetahuan umum bagi banyak wanita Malaysia, tetapi banyak pria tidak akan pernah merasa takut menonton film sendirian atau harus mengemudi sendirian di malam hari.”
“Bahkan di satu negara, kita hidup di dua dunia yang berbeda.”
Dalam laporan awal survei yang diunggah ke situs webnya, lembaga tersebut juga mengatakan bahwa publik menerima begitu saja jenis kesulitan yang dihadapi setengah dari populasi wanita Malaysia setiap hari .
“Bagi banyak pria, tidak dapat dipahami bahwa seorang wanita harus mengubah rutinitas harian atau rute kerja mereka karena takut dilecehkan secara seksual.”
Pusat tersebut berharap bahwa survei pendahuluan akan membuka mata banyak orang Malaysia sebagai, “Tidak dapat dipahami bahwa hal sederhana seperti menonton film sendirian di bioskop adalah hak istimewa yang tidak dapat diperoleh.”