Buntut Penganiayaan Muhammad Kece, Tahanan Eks FPI Disebut Bantu Irjen Napoleon Bonaparte
RIAU24.COM - Salah satu dari tiga narapidana yang membantu Irjen Napoleon Bonaparte menganiaya tersangka penistaan agama Muhammad Kace di tahanan merupakan mantan anggota Front Pembela Islam (FPI), hal ini disampaikan oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri.
"Salah satunya adalah napi dalam kasus yang melibatkan organisasi eks FPI ya," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dikutip dari Medcom.id, Selasa (21/9).
Andi mengatakan, eks anggota FPI tersebut adalah Panglima Laskar Pembela Islam (LPI) Maman Suryadi.
Adapun dua tahanan lainnya, kata Andi, merupakan tahanan dalam kasus pidana umum. Dua napi tersebut tidak berkaitan dengan FPI. Selain itu, Andi mengungkapkan peran ketiga napi ini dalam penganiayaan yang dilakukan Irjen Napoleon terhadap Muhammad Kace.
Menurut Andi, ketiga napi itu hanya digunakan Irjen Napoleon untuk memperkuat posisinya saat menganiaya korban dan memperlemah kondisi psikologis Kace.
Seperti diketahui, Muhammad Kece diduga dianiaya Irjen Napoleon Bonaparte di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Berawal saat Napoleon bersama tiga napi masuk ke kamar sel Muhammad Kece sekitar pukul 00.30 WIB.
Kemudian, Napoleon menyuruh salah satu tahanan mengambil plastik putih yang berisi kotoran manusia ke kamar selnya. Lalu, melumuri tinja itu ke wajah dan tubuh Muhammad Kece.
Setelah itu, Napoleon memukul Muhammad Kece. Penganiayaan itu dilakukan sekitar satu jam hingga pukul 01.30 WIB. Setelah selesai, Napoleon dan tiga tahanan kembali ke selnya.