Tidak Ada Sekolah Tanpa Saudara Perempuan: Ketika Anak Laki-Laki Afghanistan Dalam Solidaritas, Karena Taliban Melarang Anak Perempuan Mengikuti Pelajaran di Sekolah
href="//www.riau24.com">RIAU24.COM - Menunjukkan solidaritas dengan anak perempuan yang tidak dipanggil kembali ke sekolah sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, anak laki-laki juga tidak sekolah.
Sementara beberapa orang pergi ke ruang kelas, banyak yang mengatakan bahwa perempuan merupakan separuh masyarakat dan para anak laki-laki ini memutuskan untuk tidak akan muncul di sekolah sampai sekolah untuk anak perempuan juga dibuka, seperti dilansir Riau24.com dari Wall Street Journal, Senin, 20 September 2021.
“Perempuan membentuk setengah dari masyarakat. Saya tidak akan muncul di sekolah sampai sekolah perempuan dibuka juga,” kata Rohullah, siswa kelas 12 berusia 18 tahun.
“Semua guru dan siswa laki-laki harus menghadiri lembaga pendidikan mereka,” sebuah pernyataan oleh kementerian pendidikan Taliban mengatakan pada 17 September.
“Anak perempuan belajar di pagi hari dan anak laki-laki di sore hari. Guru laki-laki mengajar anak laki-laki dan guru perempuan mengajar perempuan,” kata guru tersebut seperti dilansir Reuters.
alt="Afganistan" src="https://im.indiatimes.in/content/2021/Sep/2_614716c3184b3.JPG?w=725&h=552" />