Sempat Operasi Plastik, Mantan Kepala Intelijen Ini Tertangkap di Spanyol, Dituduh Terlibat Konspirasi Perdagangan Narkoba
RIAU24.COM - Meski telah melakukan operasi plastik, Mantan Kepala Intelijen Venezuela, Hugo Armando Carvajal Barrios (61) akhirnya berhasil ditangkap. Pria yang dikenal juga sebagai "El Pollo" itu ditangkap di Madrid atas dugaan keterlibatannya pada perdagangan narkoba skala besar.
Dilansir dari Okezone, hal itu telah diumumkan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) pada Jumat (10/09). Carvajal Barrios didakwa tahun lalu di Distrik Selatan New York, sebab diduga berpartisipasi dalam konspirasi terorisme narkotika skala besar dan konspirasi untuk mengimpor kokain ke Amerika Serikat (AS).
Salah satu kasusnya yaitu termasuk pengiriman kokain seberat 5,6 ton yang diangkut dari Venezuela ke Meksiko pada April 2006. Carvajal Barrios juga dihadapkan oleh kasus pelanggaran terkait senjata api.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan Carvajal Barrios sebelumnya juga telah didakwa dengan kejahatan yang sama pada 2011 dan 2019 atas tuduhan konspirasi impor kokain. Pengadilan Nasional Spanyol menyetujui ekstradisinya ke AS pada 2019.
Menurut Departemen Kehakiman AS, selama menunggu ekstradisi sampai penangkapannya pada Kamis (9/9), dia menjadi buronan. Pada Jumat (10/9), pengacara Carvajal Barrios, María Dolores Argüelles menyebut kepada CNN jika kliennya mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan AS.
Lalu Carvajal Barrios akan mengajukan tindakan pencegahan di hadapan Mahkamah Agung Spanyol agar tidak diekstradisi. Argüelles menyebut bahwa di luar sumber daya dan tindakan yang mereka berikan, ekstradisi tidak bisa dibuat efektif sampai prosedur suaka yang telah dibuka Carvajal di Spanyol sejak kuartal kedua 2019 diselesaikan.
Berdasarkan siaran pers dari Kepolisian Nasional Spanyol, Carvajal Barrios sulit ditangkap. Sebab dia menyembunyikan identitas dengan menjalani berbagai operasi plastik. Termasuk memakai berbagai jenis elemen penyamaran, seperti wig palsu, kumis, dan jenggot.
Kepolisian Nasional menerangkan mantan kepala intelijen itu akhirnya ditemukan setelah berbulan-bulan melakukan penyelidikan bersama dengan Administrasi Penegakan Narkoba Amerika Serikat (AS).
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Carvajal Barrios telah mengawasi unit intelijen militer Venezuela dari 2004 hingga 2011 selama pemerintahan Hugo Chavez, dan dilanjutkan kembali antara April 2013 dan Januari 2014.
AS menuding Carvajal Barrios, membantu pemberontak sayap kiri di Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, atau FARC, organisasi teroris asing yang ditunjuk AS, dengan perdagangan narkotika.