Kisah Para Wanita yang Hidup Dengan PCOS, Harus Menstruasi Dalam Jangka Waktu yang Lama
RIAU24.COM - Sedikitnya 1 dari 10 wanita di seluruh dunia terkena Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) tetapi hanya 50% wanita PCOS yang mendapatkan diagnosis yang tepat. September adalah bulan PCOS (Polycystic ovary syndrome). Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan membantu meningkatkan kehidupan wanita yang terkena PCOS melalui mengatasi gejala dan mengubah gaya hidup yang mengarah ke kondisi ini.
Di Malaysia, sebuah penelitian menemukan prevalensi PCOS yang tinggi di antara 12,6% wanita Malaysia yang menandakan munculnya masalah kesehatan masyarakat. PCOS adalah kondisi medis genetik, hormonal, metabolisme, dan reproduksi yang mempengaruhi kadar hormon wanita karena jumlah hormon pria (testosteron) yang lebih tinggi dari normal.
Dilansir dari WORLD OF BUZZ yang berbicara dengan dua penyintas kondisi ini, Jamie Indran, dan Maria Natasha berbagi perjalanan pribadi mereka sebagai penyintas PCOS.
Jamie pertama kali mengetahui tentang memiliki PCOS sekitar usia 30 karena sebuah siklus periode tidak konsisten. Dia akan mengeluarkan darah dan bercak hampir setiap hari. Polanya akan berhenti selama satu atau dua minggu tetapi terus berlanjut setelah itu.
“Saya mengetahuinya pada usia dini tetapi mengingat saya tumbuh di masa ketika sumber daya tidak mudah didapat seperti hari ini, saya melewatinya dengan cara mode lama dan menjelajahi banyak pilihan.”
Sedangkan Maria Natasha terlambat haid (14 tahun). “Perjalanan PCOS saya dimulai pada tahap awal. Saya tidak mendapatkan menstruasi saya secara teratur. Jadi saya menjadi anak poster untuk PCOS di sekolah.”