Menu

Usai Taliban Umumkan Pemerintahan Baru, Warga yang Tersisa Tak Diizinkan Untuk Meninggalkan Afghanistan

Devi 8 Sep 2021, 09:10
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

Dia mengatakan kepada rakyat Afghanistan bahwa kepemimpinan baru akan memastikan "perdamaian, kemakmuran, dan pembangunan yang langgeng", menambahkan bahwa "warga Afghanistan tidak boleh mencoba meninggalkan negara itu".

“Imarah Islam tidak memiliki masalah dengan siapa pun. Semua akan ambil bagian dalam memperkuat sistem dan Afghanistan dan dengan cara ini, kami akan membangun kembali negara kami yang dilanda perang,” katanya

Menanggapi pengumuman Taliban, Amerika Serikat mengatakan prihatin tentang "afiliasi dan rekam jejak" dari beberapa orang yang disebutkan dalam pemerintah. "Kami juga menegaskan kembali harapan kami yang jelas bahwa Taliban memastikan bahwa tanah Afghanistan tidak digunakan untuk mengancam negara lain dan memungkinkan akses kemanusiaan untuk mendukung rakyat Afghanistan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan kepada wartawan di New York bahwa hanya "penyelesaian yang dinegosiasikan dan inklusif yang akan membawa perdamaian berkelanjutan ke Afghanistan".

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dia akan mengikuti arah pemerintahan baru di masa depan. mengatakan dia tidak tahu berapa lama susunan pemerintahan baru saat ini akan bertahan.

“Seperti yang Anda ketahui barusan, sulit untuk menyebutnya permanen, tetapi kabinet sementara telah diumumkan,” kata Erdogan kepada wartawan selama penampilan media bersama dengan Presiden DR Kongo Felix Tshisekedi yang sedang berkunjung.

Halaman: 34Lihat Semua