Menu

Gara-gara Ini, AS Juluki China sebagai Pencemar Terbesar Dunia

Muhammad Iqbal 3 Sep 2021, 09:25
Utusan iklim AS John Kerry
Utusan iklim AS John Kerry

RIAU24.COM - Pihak Amerika Serikat mengkritik ambisi China untuk membangun lebih banyak pembangkit listrik batu bara. Utusan iklim AS John Kerry menilai hal tersebut bisa menggagalkan upaya global untuk mengatasi krisis iklim.

"Rencana China untuk pembangkit batubara baru, dapat menggagalkan upaya dunia untuk mencapai nol bersih pada tahun 2050," kata dia dilansir Rmol.id dari dari AFP.

Pernyataan itu dikatakan Kerry kepada wartawan pada Kamis malam, 2 September 2021 waktu setempat usai melakukan panggilan video dengan Menteri Luar Negeri Wang Yi. Dia menambahkan bahwa mereka melakukan pembicaraan sangat konstruktif.

Pernyataan Kerry merujuk pada keputusan China membawa 38,4 gigawatt pembangkit listrik tenaga batu bara baru ke dalam operasinya tahun lalu, lebih dari tiga kali lipat dari yang dibawa secara global, padahal China telah berjanji untuk mencapai puncak konsumsi batu bara sebelum tahun 2030.

China telah menantang Amerika Serikat untuk memperbaiki hubungan dengan Beijing dan membuat kemajuan dalam perubahan iklim.

Kerry mendesak Beijing untuk tidak membiarkan kerja sama lingkungan itu terpengaruh oleh ketegangan dua negara itu. "Ini adalah tantangan global. Tidak peduli perbedaan apa yang kita miliki, bahwa kita harus mengatasi krisis iklim," lanjutnya.

Sebelumnya, Wang telah memberi tahu Kerry bahwa kerja sama dalam pemanasan global tidak dapat dipisahkan dari diplomasi yang lebih luas antara kedua negara.

Saat melakukan panggilan video dengan Kerry Wang juga menuduh Washington melakukan salah perhitungan strategis besar terhadap China.

"Tidak mungkin kerja sama iklim China-AS ditingkatkan di atas lingkungan keseluruhan China-AS," ujar Wang.

"Bola sekarang ada di pengadilan Amerika Serikat, dan AS harus berhenti melihat China sebagai ancaman dan lawan," kata dia.

Pada pertemuan virtual sebelumnya dengan Wakil Perdana Menteri China Han Zheng, Kerry mengatakan tidak ada cara bagi dunia untuk menyelesaikan krisis iklim tanpa keterlibatan dan komitmen penuh dari China.

Kerry telah berulang kali mendesak China, yang menurutnya pencemar terbesar di dunia, agar meningkatkan upayanya untuk mengurangi emisi karbon.

"Kami telah secara konsisten mengatakan kepada China dan negara-negara lain untuk melakukan yang terbaik di sana dalam kapasitas yang diberikan," ujarnya.

China menjadi penghasil karbon dioksida terbesar di dunia saat ini, diikuti oleh Amerika Serikat, yang secara historis mengeluarkan emisi lebih banyak daripada negara lain mana pun hingga saat ini.

Sementara China telah berjanji untuk mencapai puncak emisi karbon pada tahun 2030 dan menjadi netral karbon pada tahun 2060, negara tersebut terus sangat bergantung pada batu bara, yang menjadi bahan bakar hampir 60 persen dari konsumsi energinya.