Ketika Muhammad Kece Pernah Diusir Usai Murtadkan 25 Warga Kampung
"Kabarnya, dia tak bertahan lama di pesantren, namun tetap menjalankan nilai-nilai keislaman yang diajarkan di ruang pendidikan tersebut," ujarnya.
Pada 1986, dia menikahi santriwati Nurul Huda dan dikaruniai dua orang anak. Setelah kembali ke desanya, Muhammad Kece malah membuat kontroversi soal agama.
Kemudian dia berganti agama dan menjadi misionaris di desanya. Pada 2003, Muhammad Kece didatangai untuk diinterogasi masyarakat dan tokoh agama atas dugaan yang tidak-tidak.
"Dia diminta hengkang dari Desa Limusgede, setengah diusir," ujarnya kembali.
Alasannya karena dia sukses memurtadkan 25 orang di desanya. Untuk nama Kece sendiri merupakan plesetan dari Kafir Celaka.
Istilah tersebut diberikan warga setempat lantaran ulahnya tersebut.