RIAU24.COM -  Kabar mendapatkan jatah kursi Menteri Keuangan (Menkeu) beredar luas setelah Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dengan pemerintahaan Jokowi.

Setelah jatah diberikan, PAN disebut-sebut juga akan menggeser posisi Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Kondisi seperti ini dikomentari Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi dikutip dari rmol.id, Minggu, 29 Agustus 2021.

Dia mengatakan sah-sah saja kabar itu beredar. Pasalnya, bergabungnya PAN ke koalisi pemerintahan tidaklah gratis.

"PAN sudah pasti hitung itu. Gue dapat apa, kalau gue gabung. Dalam kalkulasi politik itu biasa berlaku teori dagang sapi," ujarnya.

Tak hanya itu, alasan lain karena PAN mempunyai sosok yang memiliki kemampuan di bidang ekonomi.

Seperti Dradjad Wibowo dan Didik J. Rachbini.

"Bisa jadi PAN diberi kursi Menteri Keuangan. Tapi apakah Menkeu baru bisa balikin situasi ekonomi dan keuangan yang sudah kacau saat ini?," ujarnya.

"Apakah IMF dan BW akan rela lepaskan Sri Mulyani digusur begitu aja?," ujarnya.