RIAU24.COM -  Dalam mendukung tujuan negara untuk memproduksi 23% listriknya melalui sumber terbarukan pada tahun 2025, pemerintah Indonesia telah menyetujui dan memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga surya terapung yang terbesar di Asia Tenggara dan salah satu yang terbesar di dunia.

Seperti dilansir We Go Electric , pekerjaan konstruksi telah dimulai pada pembangkit listrik tenaga surya terapung 145MW yang besar menyusul dukungan keuangan yang berhasil dikumpulkan oleh para pengembang.

Disebut proyek Pembangkit Listrik Tenaga Fotovoltaik Terapung Cirata, pembangkit listrik tenaga surya baru ini terletak di waduk Cirata di provinsi Jawa Barat dan diharapkan dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk memberi daya hingga 50.000 rumah di sana! 

Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya juga akan membantu mengimbangi 214.000 ton emisi karbon per tahun di negara yang sebelumnya mengandalkan batu bara untuk menghasilkan listrik.

Proyek ini dioperasikan oleh Masdar dan PT PJBI, anak perusahaan PT PLN. Ini dijadwalkan akan berdiri dan berjalan pada kuartal keempat tahun 2022 dan sejak itu telah menciptakan hingga 800 pekerjaan dalam pengembangan itu sendiri.

Sebelumnya, Reuters  melaporkan bahwa Indonesia bertujuan untuk memiliki 23% energinya dari sumber terbarukan pada tahun 2025 dan bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 dengan menjauh dari batu bara. 

zxc2

Lebih lanjut, PLN telah mengatakan akan mulai menutup secara bertahap pembangkit listrik tenaga batu bara, yang saat ini bertanggung jawab atas sekitar 60% dari kebutuhan energi Indonesia.

Dengan geografi Indonesia yang unik dan 375 danau atau waduknya, PLN juga mengatakan bahwa negara tersebut berpotensi mendirikan lebih banyak pembangkit listrik tenaga surya terapung yang dapat menghasilkan daya sebesar 28 GW.

Luar biasa! 

Apa pendapat kalian tentang proyek energi ini?