Menu

Taliban Bersumpah Untuk Jalin Hubungan Baik Dengan Semua Negara, Menyangkal Penculikan Orang Asing

Muhammad Iqbal 22 Aug 2021, 21:40
Foto : Tempo
Foto : Tempo

RIAU24.COM Taliban mengatakan pada Sabtu, 21 Agustus bahwa mereka ingin memiliki hubungan diplomatik dan perdagangan dengan semua negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, sementara kepala politiknya telah dilaporkan tiba di Kabul untuk membahas pembentukan sebuah pemerintahan baru.

“Imarah Islam Afghanistan menginginkan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan semua negara, terutama dengan Amerika Serikat,” Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala politik Taliban Afghanistan, menulis di Twitter pada hari Sabtu.

Baradar membantah laporan media bahwa Taliban tidak bermaksud memiliki hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Amerika Serikat.

zxc1

"Kami tidak pernah berbicara tentang pemutusan hubungan dagang dengan negara mana pun. Rumor tentang berita ini telah menjadi propaganda. Itu tidak benar," katanya.


Sebelumnya pada hari itu, Baradar dilaporkan tiba di Kabul dari Kandahar selatan untuk berkonsultasi dengan para pemimpin Afghanistan tentang pembentukan pemerintahan baru yang berbasis luas. Dia kembali ke Kandahar dari Doha, ibu kota negara Teluk Qatar pada hari Selasa.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan mereka bermaksud untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan tidak ingin memiliki musuh internal atau eksternal.

Dalam perkembangan lain, seorang pejabat Taliban membantah laporan bahwa warga negara asing diculik di dekat bandara Kabul, di mana orang-orang masih berkerumun di tengah upaya evakuasi yang dipimpin AS.

"Laporan tentang penculikan adalah rumor. Anggota Taliban membantu semua warga negara asing untuk mendapatkan akses ke bandara. Kami bertekad untuk memberikan jalan yang aman bagi semua orang asing untuk sampai ke bandara," Ahmadullah Waseq, juru bicara Taliban, mengatakan kepada penduduk setempat. media Eitlalatroz.


Dia mengatakan pasukan Taliban mengawal sekitar 150 warga India untuk memasuki bandara dengan aman.

Setelah Taliban mengambil alih ibukota Afghanistan pada hari Minggu, ribuan warga Afghanistan berbondong-bondong ke bandara Kabul untuk mencoba meninggalkan negara itu.

Penerbangan evakuasi berlanjut saat tiga penerbangan lepas landas pada Sabtu pagi, kata warga Kabul, Farhad Mohammadi. Hampir 6.000 tentara AS telah dikerahkan di bandara untuk membantu keberangkatan warga sipil.