Amnesti : Taliban Harus Bertanggung Jawab Atas Pembantaian Sembilan Orang Etnis Hazara
href="//www.riau24.com">RIAU24.COM - Pejuang Taliban membantai sembilan pria etnis Hazara setelah menguasai provinsi Ghazni Afghanistan bulan lalu, Amnesty International mengatakan dalam sebuah laporan baru.
Dalam temuan yang dipublikasikan pada hari Kamis, para saksi memberikan keterangan tentang pembunuhan yang terjadi dari 4 hingga 6 Juli di desa Mundarakht, distrik Malistan. Laporan tersebut melemahkan klaim Taliban bahwa mereka telah berubah.
Komunitas Hazara adalah kelompok etnis terbesar ketiga di Afghanistan, dengan sebagian besar Muslim Syiah. Mereka telah lama menghadapi diskriminasi di negara mayoritas Sunni dan sebelumnya dianiaya oleh Taliban.
Menurut laporan Amnesty, enam dari pria itu ditembak dan tiga disiksa sampai mati, termasuk seorang pria yang dicekik dengan syalnya dan otot lengannya dipotong.
Pada tanggal 3 Juli, pertempuran meningkat di provinsi Ghazni antara pasukan pemerintah Afghanistan dan Taliban. Penduduk desa mengatakan kepada pengawas hak asasi manusia bahwa mereka melarikan diri ke pegunungan ke ilok tradisional, tanah penggembalaan musim panas mereka, di mana mereka memiliki tempat berlindung dasar.
Ada sedikit makanan untuk 30 keluarga yang mengungsi. Keesokan paginya, pada tanggal 4 Juli, lima pria dan empat wanita kembali ke desa untuk mengumpulkan perbekalan. Sekembalinya mereka, mereka menemukan bahwa rumah mereka telah dijarah dan pejuang Taliban sedang menunggu mereka, kata Amnesty.