Evakuasi di Kabul Akhirnya Dilanjutkan Setelah Penundaan Selama Berjam-jam
RIAU24.COM - Penerbangan evakuasi dari bandara Kabul telah dimulai kembali setelah jeda singkat beberapa jam karena kepadatan di sebuah pangkalan di Qatar, kata Pentagon pada hari Jumat. Presiden Joe Biden mengatakan dia tidak dapat menjamin hasil akhir dari evakuasi darurat dari bandara Kabul, menyebutnya sebagai salah satu operasi pengangkutan udara paling "sulit" yang pernah ada.
“Ini adalah salah satu pengangkutan udara terbesar dan tersulit dalam sejarah,” kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih pada hari Jumat. "Saya tidak bisa menjanjikan apa hasil akhirnya."
Presiden mengatakan pasukan AS telah menerbangkan 13.000 orang keluar dari Afghanistan sejak 14 Agustus, dan 18.000 sejak Juli.
Shabia Mantoo, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), telah menyambut baik evakuasi warga Afghanistan melalui program bilateral yang terpisah, tetapi menekankan bahwa mereka tidak boleh menggantikan “tanggapan kemanusiaan internasional yang mendesak dan lebih luas”.
“Sebagian besar warga Afghanistan tidak dapat meninggalkan negara itu melalui saluran reguler,” katanya dalam jumpa pers di Jenewa. “Sampai hari ini, mereka yang mungkin dalam bahaya tidak memiliki jalan keluar yang jelas.”
Sebuah laporan penilaian ancaman Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pejuang Taliban melakukan "kunjungan dari pintu ke pintu yang ditargetkan" dari orang-orang yang bekerja dengan pasukan AS dan NATO, meningkatkan ketakutan akan balas dendam.
Para pejabat Pentagon mengatakan penundaan penerbangan evakuasi yang meninggalkan bandara Kabul sebelumnya adalah akibat dari kepadatan di pangkalan udara AS di Qatar di mana orang-orang ditahan sementara sebelum dipindahkan ke pangkalan AS lainnya.
“Situs-situs di Qatar hanya dalam kapasitas, tidak ada ruang untuk mengalirkan orang tambahan,” kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers. Penundaan penerbangan dari Kabul “berlangsung sekitar enam hingga tujuh jam dan itu diizinkan untuk memastikan bahwa penerbangan di pangkalan perantara kami dapat menerima lebih banyak personel”, kata Mayor Jenderal Angkatan Darat AS Hank Taylor.
“Dan itu telah dibersihkan karena penerbangan telah berangkat ke sana. Itu memungkinkan kami sekarang untuk melanjutkan dengan mereka yang siap terbang keluar dari Kabul, ”katanya.