Menu

Sakit Kepala dan Kehilangan Bau Bisa Jadi Gejala Orang Terinfeksi Covid-19, Meski Sudah Dua Kali Vaksin

Riki Ariyanto 19 Aug 2021, 21:49
Sakit Kepala dan Kehilangan Bau Bisa Jadi Gejala Orang Terinfeksi Covid-19, Meski Sudah Dua Kali Vaksin (foto/ilustrasi)
Sakit Kepala dan Kehilangan Bau Bisa Jadi Gejala Orang Terinfeksi Covid-19, Meski Sudah Dua Kali Vaksin (foto/ilustrasi)

RIAU24.COM - Meski sudah mendapatkan suntikan vaksin, seseorang masih berkemungkinan terinfeksi Covid-19. Bahkan dikutip dari cbc.ca, pada Juni 2021, sejumlah rumah sakit (RS) di Toronto, Kanada, mendata ada kasus terinfeksi Covid-19 pada orang yang sudah divaksin dua kali.

Dilansir dari Tempo, University Health Network, sebuah jaringan rumah sakit penelitian dan pengajaran publik Toronto, mendata bahwa infeksi pada orang yang telah divaksin tersebut gara-gara varian delta.

Dikutip dari yalemedicine.org, varian delta dalam waktu singkat penyebab lebih dari 80 persen kasus di Amerika Serikat (AS). Virus Corona varian delta diklaim bisa menyebar 50 persen lebih cepat daripada varian alpha. Maka itu, varian delta pun dijadikan sebagai variant of concern oleh Center for Disease Control and Prevention (CDC).

Ada studi yang dilakukan COVID ZOE menemukan setidaknya terdapat lima gejala yang muncul pada seseorang yang sudah divaksin dua kali bila tertular Covid-19. Gejala tersebut seperti kehilangan bau, bersin, sakit kepala, pilek, hingga sakit tenggorokan

Selain kelima gejala tersebut, penelitian itu juga menyebutkan bahwa beberapa gejala Covid-19 juga masih sering ditemukan. Namun, gejala-gejala tersebut tidak lagi dominan. Salah satunya adalah anosmia atau hilangnya kemampuan indera penciuman. Begitu juga dengan beberapa gejala lain, seperti demam, batuk-batuk,  dan sesak napas. Karena gejala-gejala umum tersebut menjadi tidak umum, infeksi Covid-19 pada orang yang sudah divaksin menjadi lebih sulit dideteksi.

Meskipun demikian, orang yang sudah divaksin Covid-19 tetap memiliki risiko gejala yang lebih rendah daripada yang belum divaksin.

Dikutip dari cdc.gov, hanya ada sekitar 6.000 laporan kasus positif di antara 163 juta kasus aktif. Maka itu, meski vaksin dua dosis tak mencegah penularan, vaksin dapat mengurangi risiko penularan dan risiko kematian akibat tertular Covid-19