Wartawan BBC Terima Panggilan Telepon Dadakan Dari Taliban Saat Sedang Siaran Langsung, Akui Akan Berlakukan Kembali Hukum Rajam dan Amputasi Tangan di Afghanistan
href="//www.riau24.com">RIAU24.COM - Seorang jurnalis BBC tampak terkejut pada hari Minggu ketika dia tiba-tiba menerima panggilan telepon dari Taliban, langsung ke ponselnya saat dia sedang mengudara. Yalda Hakim lahir di Afghanistan dan pindah ke Australia pada 1986 - dia mampu berbicara enam bahasa dan telah bekerja untuk BBC selama sembilan tahun.
Dia tampak bingung ketika menerima panggilan telepon, tetapi dengan lancar menanyai juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, saat masih siaran langsung. Percakapan itu terjadi saat gerilyawan dari kelompok Islam maju ke Kabul, Afghanistan akhir pekan ini.
Hakim, yang berusaha keras untuk memastikan penonton dapat mendengar Shaheen, berkata: "Oke, kami telah berbicara denga juru bicara Taliban Shail Shaheen. Tuan Shaheen, bisakah Anda mendengar saya?"
Shaheen menegaskan bahwa dia bisa, sebelum meluncurkan pidato yang menjanjikan "perdamaian".
"Seharusnya tidak ada kebingungan, kami yakin orang-orang Afghanistan di kota Kabul tahu jika harta benda dan kehidupan mereka aman. Tidak akan ada balas dendam pada siapa pun. Kami adalah pelayan rakyat dan negara ini. Kepemimpinan kami telah menginstruksikan pasukan kami untuk tetap berada di gerbang Kabul, bukan memasuki kota. Kami sedang menunggu transfer kekuasaan secara damai," katanya.
Shaheen tidak menampik kemungkinan praktik seperti rajam, amputasi tangan dan kaki, serta eksekusi di depan umum dapat digunakan lagi.
"Saya tidak bisa mengatakan sekarang, itu terserah hakim di pengadilan dan undang-undang," katanya.
Dia menambahkan: "Para hakim akan diangkat sesuai dengan hukum pemerintah masa depan."
Dengan negara di ambang kehancuran, Shaheen menegaskan Afghanistan akan kembali ke hukum Syariah, menambahkan: "Tentu saja, kami ingin pemerintahan Islam."
Dia juga mengatakan "kebijakan" kelompok tersebut adalah bahwa perempuan dan anak perempuan akan terus memiliki akses ke pendidikan dan pekerjaan. Namun, bukan itu yang menurut laporan terjadi di lapangan di tengah serangan kilat Taliban menyusul penarikan pasukan pimpinan AS bulan lalu.
zxc2
Seorang menteri pemerintah mengatakan kekuasaan akan diserahkan kepada pemerintahan sementara. Pertempuran sengit pecah hanya tujuh mil dari ibu kota Afghanistan, dan Kementerian Pertahanan mengkonfirmasi bahwa Inggris mengirim Brigade Serangan Udara ke-16 sebagai bagian dari Operasi Pitting. Misi ini juga akan membantu relokasi warga Afghanistan yang menghadapi pembalasan dari Taliban karena mereka membantu pasukan kami.
Warga href="https://www.riau24.com/tag/afghanistan" class="text-tags text-success text-decoration-none">Afghanistan yang diberikan visa AS untuk bekerja dengan Amerika juga akan dijemput. Tiga ribu tentara AS – termasuk dua batalyon marinir – diperkirakan akan mendarat di ibu kota hari ini untuk membantu mengangkut warga sipil dan staf kedutaan negara itu ke tempat yang aman.