Harga Tes PCR Diminta Jokowi Maksimal RP 550 Ribu, Epidemiologi Sarankan Harga Segini
RIAU24.COM - Presiden Joko Widodo meminta harga tes polymerase chain reaction (PCR) untuk diagnosis virus corona (Covid-19) ke kisaran Rp 450.000 sampai Rp 550.000.
Mengenai hal tersebut, Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan, Jokowi seharusnya memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menurunkan harga tes polymerase chain reaction (tes PCR) serendah-rendahnya sampai Rp150 ribu.
Dilansir dari Tempo.co, Pandu mengatakan jika penurunan biaya tes PCR menjadi Rp450 ribu-550 ribu, masih terbilang mahal.
"Tes PCR berdasarkan e-Catalogue bisa ditekan 150 ribu rupiah. Pak @jokowi memerintahkan ke pak @BudiGSadikin @KemenkesRI harus menekan kemahalan dengan serendah-rendah dan secepat-cepatnya. Kalau dipatok 500 ribu itu masih sangat mahal," ujar Pandu diakun Twitter @drpriono1.
Dia kemudian menambahkan, selain PCR, tes cepat antigen pun semestinya bisa ditekan hingga Rp70 ribu rupiah. "Satu dus tes antigen berisi 25 tes. Satu dus tes PCR berisi 100 tes. Jadi kenapa bisa terjadi harga kemahalan, walaupun sudah diprotes, karena banyak yang diuntungkan dan tidak pengawasan yang ketat dari regulator Kemenkes RI," kata dia lagi.
Hal serupa juga diucapkan Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, Achmad Baidowi. Dia Menurut Baidowi, meskipun Jokowi telah meminta harga diturunkan 50 persen, tapi masih tinggi dibandingkan negara-negara lain.