Istri Mayjen Maruli Simanjuntak Pernah Diminta Tes Keperawanan Sebelum Nikah: Saya Mati-matian Mengatakan Tidak
RIAU24.COM - Sebelumnya Lembaga Hak Asasi Manusia, Human Rights Watch mengatakan tampaknya Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat tidak akan lagi melakukan tes keperawanan bagi perempuan yang mendaftar untuk menjadi tentara.
Melihat pernyataan itu, istri Mayjen Maruli Simanjuntak, Paulina Pandjaitan membagikan ceritanya saat diminta tes keperawanan sebelum menikah.
Melansir dari akun Instagram pandjaitanuli, Selasa (10/8) anak Luhut Binsar Pandjaitan ini mengaku menolak tes tersebut mati-matian. Bahkan dia memilih lebih baik tidak menikah daripada hak perempuan nya di injak-injak.
"Tahukah teman-teman kalau mau jadi tentara atau kawin sama tentara, perempuan harus test keperawanan? Termasuk saya," tulisnya dalam keterangan foto.
"Namun, waktu itu saya mati-matian mengatakan tidak. Lebih baik enggak menikah daripada hak saya sebagai perempuan di injak-injak. Apa hubungan nya test keperawanan dan langgeng nya pernikahan?," sambungnya.
"Termasuk menjadi seorang tentara? Apakah lebih baik tentara perempuan yang perawan? Bagaimana dengan laki2? Peraturan itu sudah lama ada dan bertahun-tahun Istri tentara dan tentara wanita Indonesia Harus mengalami itu," paparnya.
Wanita yang akrab disapa Uli ini mengatakan sudah banyak organisasi yang menentang kebijakan tersebut. Menurutnya, ini sebagai salah satu bentuk diskriminasi yang dialami perempuan. Dia juga mengatakan seksualitas perempuan yang paling menyakitkan dan diintervensi yakni tes keperawanan dan sunat perempuan.
"Bertahun-tahun banyak organisasi perempuan sudah menentang perbuatan tersebut termasuk @rumahfaye dan Faye sendiri. Sebagai perempuan Faye memahami betul bentuk diskriminasi yang dialami perempuan," ungkapnya.
"Dan seksualitas perempuan yang paling diintervensi dan menyakitkan adalah pemeriksaan keperawanan dan sunat perempuan. Faye malam ini tlp saya, sayang nya saya tidak mendengar dan karena perbedaan waktu, ketika saya mau tlp dia kembali dia sudah tidur," jelasnya.
"Lalu dia wa dan menangis (lengkap) dengan selfie dia, memberitahu bahwa peraturan tersebut sudah tidak akan diperpanjang," lanjutnya.
Putri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia ini lantas mengucapkan terima kasihnya. Terutama untuk KASAD yang sudah berani mendobrak dan menjunjung tinggi harkat perempuan Indonesia.
"Terima kasih bapak KASAD karena berani mendobrak dan menjunjung tinggi harkat perempuan Indonesia. Terima kasih sudah membuat anak perempuan saya yang saya sayangi "overwhelming with joy" karena peraturan bapak," ucapnya.
"Mungkin bapak tidak mengerti betapa penting nya ini buat anak saya dan tentunya perempuan-perempuan Indonesia yang ingin menjadi tentara wanita Indonesia atau menikah dengan seorang tentara AD," sambungnya.
"Namun, ini adalah hadiah terindah untuk kami perempuan Indonesia khususnya di lingkungan Angkatan Darat," tutupnya.