RIAU24.COM -  Sebuah studi baru-baru ini tentang penyebaran COVID-19 menemukan bahwa air mata pasien positif COVID-19 dapat menjadi sumber potensial penyebaran infeksi virus corona.

Namun, tetesan air liur tetap menjadi sumber utama infeksi virus corona.

Government Medical College di Amritsar telah menerbitkan sebuah penelitian tentang keberadaan SARS-CoV-2 pada air mata pasien positif dengan dan tanpa 'manifestasi mata', suatu kondisi oftalmologis yang secara langsung atau tidak langsung disebabkan oleh penyakit di bagian lain dari tubuh. dan terkadang gejala pertama yang terlihat, berdasarkan ukuran sampel 120.

Menurut laporan The Times of India, dari 120 pasien positif Covid, 60 memiliki manifestasi okular dan 60 tidak.

Peneliti menemukan hiperemia konjungtiva pada 41 pasien, reaksi folikular pada 38 pasien, kemosis pada 35 pasien, sekret mukoid pada 20 pasien, dan gatal pada 11 pasien. infeksi yang parah.

“Sekitar 17,5 persen pasien yang dalam evaluasi RT-PCR air mata positif Covid-19 di mana 11 pasien (9,16 persen) memiliki manifestasi mata dan 10 (8,33 persen) tidak memiliki keluhan mata, menunjuk bahwa pasien yang terinfeksi virus corona dapat menularkan infeksi pada sekresi konjungtiva bahkan tanpa adanya keterlibatan okular, ”kata laporan itu.