Cerita Haru Apriyani Rahayu: Almarhum Ibunda Rela Gadai Perhiasan Demi Beli Raket hingga Raih Emas Olimpiade
RIAU24.COM - Apriyani Rahayu melalui perjalanan sulit dalam kariernya sebagai pebulu tangkis.
Ada kisah haru mendiang ibunda yang rela jualan sayur hingga gadaikan perhiasan.
Jerih payah mendiang ibunda Apriyani Rahayu tak sia-sia. Sang putri sukses mengharumkan nama keluarga dan bangsa Indonesia dengan menjadi peraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Kisah haru tersebut pertama kali dibagikan ke publik oleh salah seorang pengguna media sosial Twitter bernama Ainur Rohman.
Pengguna Twitter itu mengatakan kalau mendiang ibunda Apriyani Rahayu, Siti Djauhar rela melakukan apa saja demi mendukung sang putri.
Ibunda Apriyani Rahayu yang tinggal di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara itu disebut rela berjualan sayur.
"Dari Kab Konawe, almarhumah ibu Siti Jauhar rela berjualan sayur," kata pengguna Twitter @ainurohman.
Hal itu ternyata dilakukan sang ibunda demi bisa membeli alat-alat yang bisa digunakan Apriyani Rahayu untuk berlatih buku tangkis.
"Agar bisa membeli raket dan shuttlecock yg layak utk Apriyani," sambungnya.
Perjuangan mendiang ibunda Apriyani Rahayu tak berhenti sampai di situ. Dukungan terus mengalir tercurahkan.
Kali ini, demi Apriyani Rahayu bisa mengikuti kejuaraan, mendiang ibunda rela menggadaikan perhiasan miliknya.
Masih belum cukup juga, ibu dari atlet buku tangkis kelahiran 1998 itu menambah biaya lewat uang pinjaman.
"Supaya anak bungsunya bisa ikut kejuaraan, Ibu Siti sampai menggadaikan perhiasan dan meminjam uang," ungkap Ainur Rohman.
Jerih payah mendiang ibunda nyatanya tak sia-sia. Apriyani Rahayu pun bertransformasi menjadi atlet buku tangkis yang diperhitungkan di kancah internasional.
Meskipun ibunda Apriyani Rahayu tak dapat menyaksikan langsung kesuksesan putrinya saat ini karena tutup usia pada 2015 silam.
"Kepada Ibu2 terhebat di Indonesia, salut!" tandas Ainur Rohman.