Kisah Pilot Kapten Dion Abu Bakar yang Berhasil Selamat dari "Segitiga Bermuda" karena Mengumandangkan Adzan
RIAU24.COM - Semua orang mungkin sudah tidak asing dengan wilayah misterius yang biasa disebut Bermuda Triangle atau Segitiga Bermuda. Hingga saat ini, lokasi tersebut masih menjadi ‘momok’ yang selalu dihindari bagi para pilot dan juga nahkoda. Pasalnya, siapa saja yang melewati wilayah tersebut selalu menghilang tanpa jejak.
Banyak penelitian yang dilakukan oleh ilmuan, namun nyatanya hingga kini belum ada yang benar-benar berhasil memecahkan misteri di balik Segitiga Bermuda yang telah menelan banyak korban. Namun, siapa sangka masih ada orang yang berhasil selamat dari segitiga misterius tersebut. Dia adalah Kapten Dion Abu Bakar, seorang pilot yang berasal dari Negeri Jiran.
Sebelum disebut dengan julukan Segitiga Bermuda, lokasi tersebut memang dikenal sebagai kawasan setan. Bagaimana tidak? Wilayah di barat Samudera Atlantis yang dilingkari garis bayangan yang begitu panjang tersebut memang telah banyak memakan korban jiwa seperti kapal dan juga pesawat. Anehnya, hilangnya kapal dan pesawat sama sekali tak dapat dideteksi.
Sekitar tahun 1964, Kapten Dion Abu Bakar pernah mengalami kejadian aneh di Segitiga Bermuda.
Menurut dia, ketika melalui daerah Segitiga Bermuda, kondisi ini dikelilingi langit, lautan dan kiri-kanannya putih seperti kapas.
Tiada lain yang beliau ingatkan pada waktu itu kecuali Allah dan ia melantunkan adzan. Suatu tindakan tak terduga yang rupanya bisa menyelamatkannya dari kondisi paling berbahaya.
Beruntung, meski dalam kondisi panik setengah mati, Kapten Dion masih mengingat Allah, dan spontan mengumandangan adzan. Dan hasilnya sungguh luar biasa. Keajaiban terjadi. Mungkin sulit dipercaya saat melihat tiba-tiba saja situasi di sekelilingnya kembali seperti sedia kala.
Segera setelah itu keadaan kembali seperti sediakala tetapi pesawat yang ia pandu dalam kondisi 'spiral dive' terjun ke laut.
Namun efisiensi beliau memandu pesawat menyebabkan pesawat dapat dikendalikan sepenuhnya dan akhirnya dia selamat.
Beruntung, berkat kepiawaiannya dalam mengemudikan pesawat, Dion berhasil kembali menerbangkan pesawatnya hingga mendarat di Florida. Padahal, sebelumnya Christopher Colombus pernah menulis jika saat berada di sekitar Segitiga Bermuda, peralatan tidak dapat berfungsi dengan baik selama berada di perairan itu.
Sebelumnya, Dion dan juga co-pilotnya merasa jika kematian memang sudah begitu dekat. Namun, entah mendapat keyakinan darimana, ia begitu yakin jika kuasa Tuhan melampaui segalanya. Ia juga melantunkan adzan dengan suara keras, spontan dan tanpa perencanaan.
Hingga akhirnya berhasil mendarat di Florida, Dion dan juga co-pilotnya begitu takjub. Hal tersebut membuatnya sadar, dengan pengalamannya memegang kendali pesawat selama 40 tahun, rupanya ia masih begitu rapuh tanpa pertolongan Tuhan penguasa alam.