href="//www.riau24.com">RIAU24.COM - Orang-orang bersenjata tak dikenal di kota Kaldeh, Lebanon, telah menewaskan sedikitnya dua orang di pemakaman seorang komandan Hizbullah yang terbunuh sehari sebelumnya, kata kelompok itu.
href="https://www.riau24.com/tag/hizbullah" class="text-tags text-success text-decoration-none">Hizbullah yang didukung Iran, kelompok bersenjata paling kuat di Libanon, mengatakan dua pelayat dipastikan tewas dalam apa yang dikatakan sebagai penyergapan yang direncanakan dan meminta pasukan keamanan untuk memulihkan keamanan di kota pantai, yang terletak di selatan Beirut, dan mengejar para pelakunya. .
Media lokal mengatakan hingga empat orang mungkin tewas dalam bentrokan berikutnya. Jaringan televisi lokal menunjukkan rekaman pemuda bersenjata yang mengamuk di daerah tersebut. Militer Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah dikerahkan di Khaldeh untuk menahan ketegangan setelah tembakan besar – termasuk dari granat berpeluncur roket – meneror penduduk dan membuat lalu lintas macet.
Orang-orang bersenjata tetap buron.
Militer href="https://www.riau24.com/tag/lebanon" class="text-tags text-success text-decoration-none">Lebanon dalam sebuah pernyataan memperingatkan bahwa pasukannya akan menembak siapa pun yang "membawa senjata di jalan-jalan Khaldeh". Media Lebanon melaporkan bahwa kekerasan berakar pada dendam pribadi, dan bahwa seorang pria dari salah satu suku Arab Sunni di Khaldeh melepaskan tembakan saat pesta pernikahan di sebuah klub pada Sabtu malam, menewaskan Ali Chebli, seorang pejuang Hizbullah.
Pembunuh Chebli ditangkap dan keluarganya menjelaskan serangan itu sebagai balas dendam. Mereka menuduh Chebli membunuh kerabat mereka yang berusia 15 tahun dalam penembakan setahun sebelumnya. Keluarga, dari suku Arab Sunni, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihak berwenang tidak pernah membawa Chebli ke pengadilan karena dia berada di bawah perlindungan kelompok Hizbullah yang kuat.
