Bai Fangli, Tukang Becak Asal Cina yang Mampu Sekolahkan 300 Anak Miskin
RIAU24.COM - Pria tua renta ini menghabiskan hidupnya di atas sadel becak. Setiap hari mulai jam 6 pagi, Bai Fangli mulai melalang di jalanan hingga pukul 8 malam. Tak kenal letih, semua ini dilakukannya demi sebuah tujuan mulia.
Hatinya tergerak melihat banyak anak-anak miskin yang bekerja di ladang dan bukannya pergi bersekolah. Fangli kemudian menyumbangkan semua tabungannya sebesar 10 juta rupiah ke sebuah sekolah agar anak-anak di kampungnya bisa mendapat pendidikan.
Tak berhenti sampai disitu, setiap hari ia tetap menyisihkan sebagian penghasilannya untuk disumbangkan ke sekolah-sekolah lain.
Saat usianya memasuki 74 tahun, anak-anak Fangli memintanya untuk berhenti mengayuh becak lantaran pendengarannya yang sudah berkurang. Tapi ia tak menghiraukannya.
"Saya ingin anak-anak bisa terus sekolah yang rajin dan bisa dapatkan pekerjaan lalu berkontribusi kepada negara kita," ucapnya.
Suatu hari saat usianya menginjak 90 tahun, Fangli datang ke salah satu sekolah untuk menyerahkan tabungan terakhirnya sebesar Rp 650.000. Dengan lirih ia berkata, "saya sudah tidak mengayuh becak lagi, ini mungkin uang terakhir yang dapat saya sumbangkan,"