Menu

Tragis, Ratusan Wanita Myanmar Terpaksa Melahirkan di Dalam Hutan Saat Militer Myanmar Menguasai Desa

Devi 22 Jul 2021, 09:08
Foto : Aljazeera
Foto : Aljazeera

Minggu berikutnya membawa hujan tanpa akhir, dan bayi Mary tiba-tiba meninggal. Ada sedikit waktu untuk berduka. Mary dan anak-anaknya yang tersisa harus melarikan diri lagi seminggu kemudian karena tentara yang mendekat.

Meskipun Myanmar mengalami penurunan angka kematian ibu dan kematian balita antara tahun 2000 dan 2017, menurut UNICEF, Myanmar tetap menjadi salah satu tempat paling berisiko bagi ibu baru dan bayi di Asia Tenggara bahkan sebelum kudeta. Kematian ibu adalah 250 kematian per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2017, sedangkan kematian balita adalah 48 anak per 100.000 kelahiran hidup.

Naw Winnie, seorang perawat dari kotapraja Demoso, Negara Bagian Kayah yang mengungsi karena pertempuran, sekarang menjadi sukarelawan dengan kelompok bantuan lokal di daerah pegunungan tempat dia melarikan diri. Dia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penyakit di kalangan anak kecil adalah hal biasa. Dia telah mengobati puluhan kasus infeksi kulit dan diare, dan khawatir masalah kesehatan akan meningkat karena kebersihan yang buruk yang disebabkan oleh faktor-faktor termasuk kelangkaan air bersih dan kurangnya toilet.

Musim hujan dimulai pada bulan Juni, membuat sanitasi lebih sulit dan meningkatkan risiko terkena pilek, flu, atau penyakit yang dibawa nyamuk.

Naw Winnie juga merawat lebih dari 10 wanita hamil. Dia awalnya berencana untuk mengirim mereka ke klinik sementara di dekat kaki gunung, tetapi relawan klinik dan pasien terpaksa mengungsi di tengah pertempuran sengit pada 16 Juni. Sekarang dia tidak yakin apa yang akan dia lakukan. Salah satu wanita, sekarang hamil lebih dari lima bulan, sebelumnya melahirkan melalui operasi caesar, dan Naw Winnie khawatir wanita itu bisa mengalami pendarahan jika dia melahirkan secara normal, tetapi terlalu berisiko untuk melakukan operasi caesar di hutan.

“Kami tidak memiliki akses ke fasilitas atau peralatan yang aman dan higienis untuk melahirkan bayi. Jika saya membantu melahirkan bayi tanpa fasilitas higienis, itu akan membahayakan ibu dan bayi,” katanya. 

Halaman: 56Lihat Semua