Atang Sutresna, Prajurit Kopassus yang Gugur Usai Kibarkan Dwi Warna
RIAU24.COM - Desing peluru tak dihiraukan. Alhasil, kaki Mayor Atang Sutresna dihuni timah panas. Sementara nasib Koptu Sugeng sedikit lebih beruntung. Peluru hanya mengenai kantong minumannya.
Tak ingin berlama-lama berlindung dari hujanan tembakan musuh, Mayor Atang bergerak mendekati persembunyian.
Tindakan tersebut dilakukan untuk menghentikan hujanan peluru pasukan Fretilin.
Meski sempat dilarang oleh Koptu Sugeng namun Mayor Atang tetap pada pendiriannya dan berusaha keluar dari tempat perlindungan.
Baca juga: Pusat Kajian Anti Korupsi UGM soal Pengampunan Terhadap Koruptor: Bahaya dan Bertentangan dengan UU
Sayang, baru 25 meter bergerak, peluru menembus perut Mayor Atang.
Tak hanya itu, satu peluru mengenai kepalanya. Mayor Atang pun menghembuskan nafas terakhirnya usai mengibarkan Dwi Warna.