Kisah Nyata Film Ayla The Daughter of War, Terpisah di Dua Negara Berbeda Selama 60 Tahun, Sukses Bikin Netizen Baper
RIAU24.COM - Bagi Anda pecinta film perang pasti tahu tentang film The Daugther of War. Film yang berkisah tentang seorang tentara Turki bernama Suleyman yang mempunyai anak korea bernama Ayla, ini menjadi salah satu nominasi Piala Oscar untuk film luar negeri terbaik, bahkan masuk kedalam nominasi film Turki untuk film asing terbaik di Academy Award ke - 90.
Film ini mendapat nilai 8.8 dari IMDB sangat layak tonton dan sangat menyentuh.
Awal kisah, setelah perang dunia 2 pecahlah perang antara Korea Selatan dan Korea Utara pada tahun 1950. Dan Turki menjadi pasukan perdamaian di bawah naungan PBB. Suleyman yang seorang tentara ditugaskan dan terpaksa harus meninggalkan kekasihnya Nuran untuk melaksanakan kewajiban, ia pun berjanji akan menikahinya selepas kembali ke Turki. Berangkatlah Suleyman dan pasukannya ke Korea Selatan. Singkat cerita, pada suatu malam mereka diserang oleh musuh namun mampu bertahan. Di tempat yang telah porak poranda dan mayat di mana-mana, Suleyman menemukan satu anak kecil duduk sendiri di samping jenazah orang tuanya yang telah mati dibantai. Kemudian Suleyman mengajak untuk ikut dengannya, sambil berkata tak akan meninggalkannya.
Anak kecil itu hanya terdiam dan tidak bicara apapun termasuk mengatakan siapa namanya. Suleyman pun memberinya nama Ayla, berarti bulan, karena wajah nya seperti bulan. Ayla tidak ingin lepas dari Suleyman, kemanapun Suleyman pergi ia selalu ikut. Suleyman pun mengurus dan menyayangi Ayla layaknya seperti anak kandungnya sendiri. Ia ditegur sebab keberadaan anak itu akan menghambat pekerjaannya sekaligus bisa membahayakan nyawa anak itu sendiri. Dapat dukungan dari teman-teman tentara, Suleyman mengajari Ayla bahasa Turki, Ayla pun mulai berbicara dan juga berinteraksi dengan tentara lainnya
Sampai saatnya tiba Suleyman dan kawan-kawannya sudah habis masa tugas dan harus kembali ke Turki. Tugas mereka akan digantikan dengan pasukan lain. Suleyman sangat dilema saat itu. Ia harus pulang karna waktu tugasnya habis dan harus memenuhi janjinya kepada Nuran untuk menikah, namun di sisi lain ia sangat berat untuk meninggalkan Ayla. Sementara teman-temanya kembali ke Turki, Suleyman memutuskan untuk tinggal beberapa waktu lagi untuk mengurus Ayla. Hal sangat sedihpun terjadi pada saat keduanya benar-benar tidak ingin dipisahkan sampai-sampai Suleyman menyelundupkan Ayla ke dalam koper agar ia bisa membawa Ayla bersamanya ke Turki. Namun usaha tersebut ketahuan oleh pihak yang berwenang, dan akhirnya ia harus kembali ke negara asalnya tanpa membawa Alya. Sebelum ia pergi, ia ingin memastikan di mana Ayla akan tinggal.
Ayla akhirnya ditangani oleh pihak yang berwenang dan dimasukkan ke sekolah Ankara School sekolah khusus anak-anak korban perang.Dan mereka benar-benar berpisah, Suleyman berjanji kepada Ayla ia kan menemuinya lagi. Suleyman harus menerima kenyataan pahit sesampainya di Turki bahwa Nuran sudah menikah dengan orang lain. Untuk melupakan kesedihan dan melanjutkan hidupnya ia memutuskan menikah dengan gadis pilihan ayahnya bernama Nimet dan pindah ke kota lain. Berbulan-bulan, bertahun-tahun Suleyman tidak pernah melupakan Ayla dan tidak lelah mencari. Namun tidak banyak hasil dan catatan seorang gadis korea bernama Ayla, ini karna Ayla tidak pernah menyebutkan nama asli Koreanya.