Demi Air Bersih, Pengungsi di Libya Dipaksa Berhubungan Seks oleh Para Penjaga
RIAU24.COM - Organisasi HAM Amnesty International melaporkan bahwa para migran yang ditahan di kamp-kamp Libya menjadi sasaran kekerasan seksual di tangan para penjaga, termasuk dipaksa untuk melakukan hubungan seksual demi mendapatkan air bersih, Kamis (15/7).
Laporan tersebut berfokus pada migran yang dicegat di Mediterania dan yang turun di Libya pada 2020 dan 2021.
"Mungkin Anda ingin air segar dan tempat tidur ... biarkan saya berhubungan seks dengan Anda, jadi saya bisa membebaskan Anda," kata seorang wanita kepada Amnesty, mencontohkan bagaimana para penjaga memperlakukannya.
Satu dari pengungsi mengatakan bahwa penjaga memperkosa atau memaksa wanita melakukan hubungan seks dengan imbalan pelepasan mereka atau air bersih.
Temuan ini berasal dari wawancara dengan 53 pengungsi dan migran, berusia antara 14 dan 50 tahun, dari negara-negara seperti Nigeria, Somalia, dan Suriah, yang sebagian besar masih berada di Libya.