Menu

China Lakukan Cara Ini Agar Terbebaskan dari Covid-19, Salah Satunya Pecat Pejabat yang Tak Becus Kerja

Azhar 14 Jul 2021, 08:31
Ilustrasi. Foto: Internet
Ilustrasi. Foto: Internet

RIAU24.COM -  Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun membagikan pengalaman penanganan Covid-19 di China.

Menurutnya, langkah tersebut sukses membebaskan 10 Provinsi dari Covid-19 dikutip dari viva.co.id, Rabu, 14 Juli 2021.

Yang pertama melakukan full response atau dengan segera me-lockdown kota seperti Wuhan yang berpenduduk 10 juta dan Provinsi Hubei.

"Karena saat itu liburan menjelang Tahun Baru Cina dan akhir semester sehingga langsung dilockdown," ujarnya.

Pemerintah Tiongkok juga membangun dua rumah sakit dalam waktu singkat sekitar dua minggu dengan kapasitas 600 tempat tidur.

Selain itu, mereka juga menggalakkan kampanye nasional menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan menyediakan layanan pemeriksaan pengobatan gratis bagi orang terkena Covid-19.

Yang kedua mobilisasi massal. Seperti misalnya 42 ribu tenaga medis dari berbagai daerah masuk ke episentrum Wuhan dan Hubei. Dari pusat diinstruksikan supaya provinsi-provinsi membantu Hubei. Dapat diartikan juga seperti gotong royong.

Tak hanya itu, pemerintahnya juga mengalihfungsikan pabrik-pabrik besar untuk membuat masker. Alhasil produksi masker mereka mencapai 1,6 juta masker per hari.

"Stay at home, tinggal di rumah saja termasuk work from home. Mewajibkan karantina untuk semua pendatang, gotong royong memberikan bantuan bagi warga yang sedang proses karantina. Saya kira juga berlangsung di Indonesia saat ini," ujarnya.

Yang ketiga, pemerintah China menempatkan penanggulangan Covid-19 sebagai prioritas utama nasional.

Saat itu Presiden Xi Jinping memimpin langsung tim pengendalian Covid-19 termasuk perdana menteri seperti halnya di Indonesia sekarang ini.

Termasuk mengganti pejabat yang tidak kompeten saat awal merebaknya virus Corona.

Dan menerapkan kebijakan pada waktu yang tepat agar orang di rumah dan tidak ke mana-mana.

"Misalnya memperpanjang liburan Imlek supaya orang di rumah tidak ke mana-mana. Menurut dia, masyarakat diberikan kebijakan stay at home. Pada saat Imlek 2021 mereka ternyata semua patuh," ujarnya.