Takut Negaranya Kena Dampak, Jepang Wanti-wanti Kisruh China-Amerika Serikat. Bela Siapa?
RIAU24.COM - Jepang memperingatkan ketegangan militer di sekitar Taiwan, serta persaingan ekonomi dan teknologi antara China dan Amerika Serikat dapat mengancam perdamaian dan stabilitas di Asia Timur.
Laporan peringatan dalam bentuk pdf itu telah disetujui oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga pada Selasa (13/7). Ini merupakan kali pertama Jepang mengangkat isu stabilitas di sekitar Taiwan.
zxc1
“China telah lebih mengintensifkan kegiatan militer di sekitar Taiwan termasuk pesawat China memasuki wilayah udara barat daya Taiwan,” bunyi laporan itu.
“Sementara itu, Amerika Serikat telah menunjukkan sikap yang jelas untuk mendukung Taiwan dalam aspek militer, seperti transit oleh kapal AS melalui Selat Taiwan dan penjualan senjata.”
Menurut laporan itu, penting bagi keamanan Jepang untuk menstabilkan situasi di sekitar Taiwan.
zxc2
“Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan situasi dengan rasa krisis lebih dari sebelumnya,” imbuh laporan itu.
Aktivitas militer Beijing di sekitar Taiwan mengkhawatirkan Jepang, karena Taiwan terletak dekat dengan rantai Okinawa, tepatnya di ujung barat kepulauan Jepang.
Presiden China, Xi Jinping, berjanji untuk menyelesaikan penyatuan kembali dengan Taiwan. Militer China mencap intervensi AS di Taiwan sebagai "pencipta risiko terbesar."
Meski demikian, Wakil Perdana Menteri Jepang, Taro Asa menghimbau negaranya agar bergabung dengan AS untuk mempertahankan kedaulatan Taiwan dari invasi apapun; termasuk China.
Komentar yang terlontar dari Taro Asa sontak memicu kemarahan Beijing. Beijing mengutuk pernyataan itu sebagai "perusak landasan politik hubungan China-Jepang."