Video Sebuah Pesawat yang Mendarat di Badan Truk Nissan Jadi Viral, Ternyata Ini Kondisi yang Sebenarnya Terjadi
RIAU24.COM - "Ulangi kebohongan cukup sering dan itu akan berubah menjadi kebenaran", adalah hukum propaganda yang dikaitkan dengan Nazi Joseph Goebbels. Ada banyak perbedaan antara propaganda, publisitas, dan iklan, dan tidak ada yang ingin mengaburkan batasan seperti yang dilakukan Nissan dalam menjual truknya.
Nissan membuat iklan tujuh delapan tahun yang lalu pada 17 Oktober 2011. Saat itulah pertama kali diunggah di YouTube. Namun tiba-tiba, video itu kembali menjadi viral hari ini yakni pada Juni-Juli 2021.
Iklan tersebut menunjukkan sebuah truk Nissan datang untuk menyelamatkan sebuah pesawat yang sistem pendaratannya gagal.
Dan orang-orang memberi hormat kepada pengemudi Nissan, John Locey, yang mengendarai truk Nissan dengan kecepatan yang sama seperti pesawat yang roda pendaratannya rusak.
Jadi apa yang terjadi selanjutnya?
Sebuah truk Nissan yang dikemudikan oleh aktor komersial iklan John Locey dengan kecepatan yang sama dengan pesawat dan perbatasan pesawat mendarat di truk Nissan yang melaju dan kemudian pengemudi Nissan John berjalan keluar dengan angkuh.
Semua orang berbagi iklan dengan berpikir itu adalah berita tentang insiden kehidupan nyata dan berpikir tentang John Locey sebagai pahlawan.
Video tersebut juga menyertakan kesaksian para saksi di bandara, termasuk penumpang dan pengemudi truk yang heroik itu sendiri. Sopir truk, Jason Locey menceritakan bagaimana dia mengemudi, setelah dia mendengar tentang pesawat di radio. Seandainya upaya ini gagal, itu mungkin bisa mengakibatkan kecelakaan fatal dan patut dipuji bagaimana Jason tidak berpikir dua kali untuk mengambil salah satu risiko terbesar dalam hidupnya.
Yang lebih mengejutkan adalah fakta bahwa wafflesatoon.com, sebuah situs web yang memberi judul sebagai video palsu dan mengklarifikasi bahwa itu adalah iklan iklan Nissan, dibagikan oleh 1 orang.
Di sisi lain, reshareables.tv yang menyebutnya heroik dibagikan oleh 761 orang. Seperti yang kami katakan di awal, ulangi kebohongan dan itu menjadi kebenaran.