Bekerja di Ladang Stroberi di Spanyol, Ratusan Perempuan Migran Menghadapi Pelecehan Seksual
Pihak berwenang Spanyol mengatakan mereka tidak dapat mengungkapkan berapa banyak kasus seperti itu yang berlanjut. Tetapi baik Angels Escrivà maupun pengacara dari keempat wanita tersebut tidak mengatakan bahwa mereka mengetahui kasus-kasus yang dimenangkan oleh pekerja pertanian wanita migran.
Pada tahun 2018, pekerja migran dan perempuan Spanyol mengorganisir diri di Jornaleras de Huelva en Lucha (Buruh Harian Perempuan yang Berjuang), sebuah serikat pekerja akar rumput yang berfokus pada kebutuhan para pekerja.
Baca juga: Rekening Ivan Dibekukan PPATK Gegara Valhalla Club Surabaya, Ahmad Sahroni Minta Usut Tuntas
“Ada gagasan yang salah bahwa perempuan migran tidak mengatur diri mereka sendiri. Sebaliknya, mereka berkumpul dan melawan,” kata Ana Pinto, juru bicara kelompok tersebut.