RIAU24.COM - Meskipun terjadi setiap jam setiap hari di seluruh dunia, kisah pertemuan sel telur dengan sperma masih menjadi kisah yang layak untuk diceritakan.

Ratusan juta sperma bersaing untuk mendapatkan satu sel telur. Sel sperma disederhanakan dalam desain untuk tujuan ini: ekor panjang untuk membantu mereka bergerak.
zxc1

Namun, sering kali kita mendengar bahwa sperma berenang ke dalam sel telur perempuan. Nyatanya, sperma tidak dapat melakukan perjalanan sendiri. Pembuahan melibatkan dua sistem reproduksi yang bekerja bersama.

Sementara sperma memiliki ekor yang sepertinya dimaksudkan untuk berenang, mereka tidak dapat mendorong diri mereka sendiri sampai ke sel telur – mereka membutuhkan saluran reproduksi wanita untuk membantu mereka bergerak maju.

Bahkan, sel telur tidak hanya menunggu sperma mencapainya; ia memiliki peran aktif dalam memilih sperma mana yang terbaik untuk membuahinya.

zxc2
Jadi mengapa kisah pembuahan dimiringkan dengan cara yang bias gender ini?

Sperma, dan telur atau ovum, bertemu dalam sistem reproduksi betina. Sperma membuahi sel telur dan setelah dibuahi, ini disebut zigot. Zigot melewati proses menjadi embrio dan berkembang menjadi janin.