Setelah BEM UI, Kini BEM Universitas Negeri Semarang Sematkan Gelar The King of Silent Untuk Wapres Ma’ruf Amin
RIAU24.COM - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu mencuri perhatian publik. Gara-gara menyebutnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai 'King of Lip Service, yang berbuntut pemanggilan BEM UI oleh rektorat.
Terbaru, BEM Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Negeri Semarang (Unnes) dapat sorotan publik. Setelah BEM tersebut menyematkan gelar The King of Silent untuk Wakil Presiden (Wapres) Kiai Ma'ruf Amin.
Dilansir dari Tempocom, julukan itu diberi sebab Ma'ruf Amin dianggap nihil menjalankan tugas sebagai Wapres. "Nihil dan absennya Wakil Presiden Ma'ruf serta hanya menanggapi pada hal-hal yang bukan merupakan bagian dari domain tupoksi Wakil Presiden, maka BEM KM Unnes memberikan gelar kepada Wakil Presiden sebagai The King Of Silent,” sebut Presiden Mahasiswa BEM KM Unnes Wahyu Suryono Pratama dalam keterangannya, Rabu, 7 Juli 2021.
Presiden Mahasiswa BEM KM Unnes Wahyub/ berpendapat, Kiai Ma’ruf mestinya mengisi kekosongan peran yang tak mampu dilakukan Presiden Jokowi.
Presma BEM KM Unnes Wahyu anggap Ma’ruf terlalu banyak absen dan diam. Anehnya, kata Wahyu, ketika muncul ke publik, Ma’ruf terkesan sebagai legitimator kebijakan pemerintah dengan argumentasi dan klaim yang bias agama dan identitas.
“Hal ini tampak pada statement politiknya tentang halalnya BPJS dan hukum fardlu kifayyah melaksanakan vaksinasi Covid-19,” tutur Presiden Mahasiswa BEM KM Unnes Wahyu.
Meski latar belakang Ma’ruf sebagai tokoh agama dan mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim, Wahyu melihat pernyataan mantan Ketua Umum MUI itu Wapres sepatutnya tidak tendensius pada identitas agama tertentu secara formal. Dirinya berpendapat Ma’ruf Amin harusnya menempatkan diri sebagai seorang yang merepresentasikan seluruh kalangan agama.