Datang tampak muka, pulang Tak tampak punggung, Begitulah Ulah Militer Amerika di Afganistan
RIAU24.COM - Pemimpin tertinggi Pangkalan Udara Bagram Afganistan Jenderal Asadullah Kohistani mengaku tak abis pikir dengan tingkah militer Amerika Serikat (AS) di negara mereka.
Alasannya, secara diam-diam mereka angkat kaki lalu pergi tanpa memberitahukan pemerintah Afganistan dikutip dari bbc.com, Selasa, 6 Juli 2021.
Padahal, pangkalan udara tersebut selama ini merupakan basis penting bagi militer AS dalam melancarkan operasi di Afghanistan.
Aksi ini dilakukan militer AS pada Jumat, 02 Juli 2021 pukul 03.00 pagi waktu setempat. Kepergian itu baru diketahui militer Afghanistan beberapa jam kemudian.
Tak hanya itu, militer AS juga tak membawa serta perlengkapan seperti kendaraan, dan perlengkapan tempur lainnya.
Selang 20 menit setelah kepergian militer AS, listrik dipadamkan dan pangkalan udara tersebut gelap gulita. Hal ini membuat sejumlah penjarah mendobrak masuk pangkalan udara yang telah ditelantarkan itu.
Barang-barang yang ditinggalkan dijual di penampungan besi tua dan lapak-lapak pedagang loak. Tambah Jenderal Asadullah Kohistani, AS meninggalkan sekitar 3,5 juta barang.
Barang-barang itu mencakup puluhan ribu air kemasan, minuman energi, dan santapan siap saji untuk personel militer alias MREs. AS juga meninggalkan ribuan mobil sipil tanpa kunci serta ratusan kendaraan lapis baja.
Alhasil, kondisi ini membuat pemberontak Taliban bergerak cepat ingin menguasai pangkalan udara.
"Jika kami membandingkan diri kami dengan Amerika, perbedaannya jauh. Namun, sesuai dengan kemampuan kami…kami berupaya melakukan yang terbaik dan sebanyak mungkin untuk memberi keamanan dan melayani semua rakyat." ujar Jenderal Asadullah.
Beda hal dengan senjata berat yang dibawa pergi. Sementara sebagian simpanan amunisi telah diledakkan. Namun, senjata ringan dan amunisi ditinggalkan untuk pasukan Afghanistan.
Untuk diketahui, AS mengumumkan angkat kaki dari Afganistan sebagaimana diumumkan Presiden Joe Biden.