Ditolak BPOM dan WHO, Ade Armando : Invermectin Bisa Melindungi dan Menyelamatkan Nyawa, Lalu Kenapa Dipersulit?
RIAU24.COM - Pakar komunikasi Indonesia Ade Armando kembali berbicara mengenai keampuhan obat bernama Ivermectin. Ini merupakan obat antiparasit yang efektif dan sudah melanglang buana selama 40 tahun.
Penggunaan Ivermectin untuk mencegah dan mengobati pasien Covid-19 masih menjadi perdebatan.
Namun di mata Ade Armando, Invermectin bisa melindungi dan menyelamatkan nyawa.
“Ivermectin bisa melindungi dan menyelamatkan nyawa. Badan POM Pasti tahu itu. Lalu kenapa dipersulit?” kata Ade Armando, Sabtu (4/7).
Pernyataan Ade Armando ini turut mengundang komentar netizen, banyak yang juga mempercayai dan memberikan bukti ivermectin mencegah dan mengobati pasien Covid-19.
"Gila ini BPOM, klu vaksin krn darurat sregera dipercepat izinnya, ini sdh banyak kesaksian sembuh, malah dihalang2i, woii, kamu hutang nyawa. Misalnya sj obat ini plasebo dan memberi efek psikologis kesembuhan, itu jg gpp, ingat, ini darurat!!!," ungkap Momi Calvin Faith
"Buktinya di sragen.. sudah menggunakan obat itu ke pasien sudah 1000 orang dan banyak yg sembuh.. sampai saat ini aman aman saja," ungkap Milus Dopo
"Sy sendiri sdh mengkonsumsi obat itu. Hasilnya memang ada, hari ke5 sy positif covid. Setelah minum obat itu langsung gejala yg sy alami seperti demam, sakit tenggorokan dan sakit kepala berangsur hilang," ungkap Nurdiansyah
Sebelumnya, di Indonesia Ivermectin tidak diakui oleh BPOM sebagai obat penangkal covid-19. Di sini, obat tersebut merupakan obat resmi yang beredar sebagai obat cacing.
Namun Ade tetap percaya obat ini ampuh menangkal dan membunuh virus covid-19, karena sudah digunakan di 20 negara. Salah satunya adalah India, dan Amerika Latin, di mana angka kematian terus menurun usai pasien diberikan obat ini.
Di satu sisi obat ini justru didukung oleh organisasi FLCCC di Amerika Serikat. Organisasi ratusan para dokter ternama yang berkutat pada persoalan covid-19. Di mana banyak temuan mereka yang sudah menyebar di banyak sekali jurnal.