Bela BEM UI Yang Juluki Jokowi King of Lip Service, Damar Juniarto : Pernyataan Semacam Itu Sudah Marak Digunakan Sejak 2019
RIAU24.COM - Damar Juniarto, Direktur Eksekutif Southheast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), berikan dukungan terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI yang dipanggil oleh Rektorat Universitas Indonesia.
Diketahui, pemanggilan itu menyangkut unggahan akun Instagram BEM yang mengkritik Presiden Joko Widodo sebagai King of Lip Service.
"Rektor dan dosen senior UI punya masalah apa dengan isi pernyataan Jokowi "the king of lip service" dari BEM UI?," tulis Damar Juniarto dalam cuitan akun Twitter pribadinya @DamarJuniarto, Senin (28/6).
Menurur Damar Juniarto, pernyatan Lips Service tersebut sudah digunakan sejak 2019.
"Pernyataan semacam itu sudah marah digunakan sejak 2019. Patahkan kritik dengan argumen sebaliknya, bukan malah pakai cara2 merendahkan," tegasnya.
Damar Juniarto juga menambahkan bukti-bukti pemberitaan tentang Lip Service yang marak telah marak digunakan.
Sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP ) Universitas Indonesia Amelita Lusia menjelaskan kritik BEM UI itu dinilai kurang tepat dalam penyampaiannya karena menggunakan foto Jokowi sebagai meme. Padahal, menurut Amelita, presiden merupakan simbol negara.
Terkait pemanggilan yang dilakukan pada hari Ahad sore atau saat perkuliahan libur, Amelita beralasan karena hal ini bersifat darurat dan kampus perlu bersikap tegas.
Pada Sabtu kemarin, BEM UI melalui akun Instagram mereka @bemui_official, menggelari Jokowi dengan sebutan King of Lip Service. Gelar ini diberikan karena Jokowi dinilai sering tak konsisten dalam ujarannya.
"Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu," bunyi siaran pers BEM UI di akun Instagram mereka @bemui_official.