Remaja yang Mengalami Kegemukan Bisa Menderita Kesehatan yang Saat Buruk Saat Dewasa, Bahkan Setelah Melangsingkan Tubuh
RIAU24.COM - Orang dewasa yang kelebihan berat badan saat remaja cenderung menderita kesehatan yang buruk, diabetes, dan serangan jantung dini, terlepas dari apakah mereka mengalami obesitas sekarang atau telah kehilangan berat badan.
Menurut para peneliti dari University of California, San Francisco (studi yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology) yang mengamati kesehatan 12.300 remaja selama lebih dari dua dekade saat mereka beralih ke masa dewasa.
Individu-individu tersebut dilacak selama 24 tahun sebagai bagian dari US National Longitudinal Study of Adolescent to Adult Health. Setiap peserta berusia antara 11 hingga 18 tahun pada awal penelitian dan hampir 51 persen relawan adalah perempuan.
Para peneliti melihat skor-z BMI (pengukuran berat relatif yang disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin anak) bersama dengan beberapa faktor lain termasuk ras, etnis, tingkat pendidikan, pendapatan rumah tangga, dan frekuensi konsumsi tembakau atau alkohol.
Tim menemukan bahwa rata-rata BMI peserta adalah 22,4 kg/m², dan setiap unit peningkatan skor-z BMI selama fase remaja dikaitkan dengan BMI 4,17 kg/m² lebih tinggi 24 tahun kemudian, di masa dewasa.
Profesor Nagata, salah satu peneliti utama studi tersebut, menjelaskan bahwa temuan ini memiliki implikasi yang signifikan pada pemahaman kita tentang timbulnya penyakit kardiovaskular, “Studi kami menunjukkan bahwa masa remaja adalah periode waktu yang penting untuk mengoptimalkan kesehatan dan mencegah serangan jantung dini."
Oleh karena itu, para dokter anak harus mendorong remaja untuk mengembangkan perilaku sehat termasuk aktivitas fisik dan makanan seimbang. Penyedia layanan kesehatan harus mempertimbangkan riwayat BMI saat menilai risiko penyakit kardiovaskular dan kronis.