Mengerikan, Detik-Detik Bayi yang Baru Lahir Jatuh di Lantai Rumah Sakit, Hal Tragis Ini yang Terjadi Selanjutnya....
RIAU24.COM - Hal mengerikan terjadi pada seorang ibu Selandia Baru, Limna Polly. Pada minggu ke 22 kehamilannya, dia mulai mengalami pendarahan hebat dan sakit perut. Tetapi staf di Dewan Kesehatan Distrik Auckland mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hasil dari dugaan kelalaian ini memilukan, untuk sedikitnya. Bukan hanya prosedur kamar bersalin yang salah, bayi Limna juga gagal bertahan.
Sang ibu, yang hamil tahun lalu, tidak yakin dengan kesehatan kehamilannya dan pergi ke Rumah Sakit Kota Auckland untuk pemeriksaan cepat. Tapi, dia dipulangkan setelah tes menunjukkan bahwa bayinya memiliki detak jantung yang kuat. Sayangnya, gejalanya semakin memburuk dan dia kembali keesokan harinya ke rumah sakit.
Menurut sebuah laporan di New Zealand Herald, Limna yang berusia 35 tahun menceritakan bahwa ketika rasa sakitnya meningkat, dia segera tahu bahwa bayinya akan lahir. Namun bidan hanya memberinya gas tawa untuk meredakan rasa sakit. Tidak ada yang mau memeriksa ibu malang itu secara intensf dan melihat apakah kontraksi yang menyebabkan rasa sakitnya.
Sementara Limna menjerit dan menangis karena rasa sakit yang menyiksa selama lebih dari tiga jam, suaminya dan putrinya yang berusia 10 tahun mengawasinya tanpa daya. Faktanya, tidak ada satu dokter pun yang datang untuk membantunya saat ibunya melahirkan.
Akhirnya dokter wanita masuk ke ruang bersalin, namun menurut pihak keluarga, Limna diminta “diam”. Suaminya berkata, "Tidak ada wanita yang bisa tutup mulut atau menahan teriakan mereka ketika dia melahirkan - dan istri saya sedang melahirkan bayi laki-laki kami saat itu."
Dalam hitungan detik, yang membuat semua orang ngeri, mereka melihat bayi yang baru lahir keluar dan mendarat langsung di lantai. Terlepas dari bantuan staf medis untuk menghidupkan kembali anak itu, bocah lelaki itu meninggal 90 menit kemudian. Keluarga yang hancur menamai anak mereka yang hilang Siddhartha dengan nama Buddha.