Harga CPO di Malaysia Anjlok Tak Karuan Pengaruhi Harga Sawit di Riau
RIAU24.COM - Dinas Perkebunan (Disbun) Riau mencatat jika harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Riau masih terjadi penurunan harga.
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Defris Hatmaja menyebutkan, ada beberapa fakfor yang menyebabkan harga sawit di Riau menjadi turun, yakni faktor internal dan eksternal.
"Dari segi faktor internal, turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data," kata dia, Selasa, 23 Juni 2021.
Dirincikannya, untuk harga jual CPO, PT. PTPN V mengalami penurunan harga sebesar Rp 1.308,00/Kg, PT. Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 1.249,78/Kg, PT. Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 1.201,00/Kg, PT. Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 1.270,36/Kg, PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp 1.353,80/Kg, dari harga minggu lalu.
Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT. Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp. 614,55/Kg, PT. Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp. 595,00/Kg, PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan harga sebesar Rp. 693,82/Kg dari harga minggu lalu.
"Sementara dari faktor eksternal, turunnya harga TBS minggu ini karena sepanjang minggu ini, komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Malaysia makin anjlok tak karuan," ujarnya lagi.
Defris menambahkan, harga kontrak yang aktif ditransaksikan di Bursa Malaysia Derivatif Exchange semakin lama semakin mendekati RM 3.000/ton. Mengawali perdagangan perdana pekan ini, harga kontrak CPO pengiriman September 2021 ambles 1,75% ke RM 3.364/ton.
"Ini merupakan harga terendah sejak minggu kedua bulan Februari 2021," kata Defris lagi.
Puncak harga CPO RM 4.515/ton yang dicapai pada 12 Mei lalu, CPO sudah ambrol 24,33%. Bahkan jika dilihat dari level terendah yang disentuh pekan ini RM 3.251/ton, CPO jeblok lebih dari 28%. Data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) menunjukkan persediaan minyak sawit Negeri Jiran di akhir Mei naik 1,5% dari bulan sebelumnya menjadi 1,57 juta ton.
"Kenaikan tersebut diakibatkan oleh peningkatan produksi dan melemahnya ekspor. Produksi CPO naik 2,84% dibanding bulan sebelumnya menjadi 1,57 juta ton sementara ekspor melemah 6% secara bulanan menjadi 1,27 juta ton," tandasnya.