RIAU24.COM - Ebrahim Raisi yang terpilih jadi Presiden Republik Islam Iran mencuri perhatian seluruh dunia. Khususnya Israel yang selama ini selalu khawatir dengan manuver Iran khususnya dalam program nuklir.

Dilansir dari Okezone, Israel diprediksi akan mulai menyerang program nuklir Iran. Setidaknya itu yang dilaporkan saluran televisi Channel 12 mengutip sumber pejabat senior pemerintahan Israel.

Disebut serangan itu bakal membutuhkan anggaran dan realokasi sumber daya. Seorang sumber kepada Channel 12 mengatakan bahwa pejabat keamanan Israel percaya Ebrahim Raisi akan mengadopsi pandangan garis keras tentang kebijakan luar negeri dan nuklir.

Seperti diketahui kebijakan program nuklir Iran itu didorong oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Sebelumnya, Israel menyebut masyarakat internasional harus memiliki keprihatinan serius tentang Ebrahim Raisi menjadi presiden Iran.

Bahkan sejumlah pejabat tinggi Israel mengkritik keras Ebrahim Raisi, dengan Menteri Luar Negeri negara itu Yair Lapid menggambarkan Raisi sebagai "ekstremis yang bertanggung jawab atas kematian ribuan orang Iran".

"Pemilihannya harus mendorong tekad baru untuk segera menghentikan program nuklir Iran dan mengakhiri ambisi regionalnya yang merusak," ujar Lapid dalam sebuah pernyataan di Twitter sebagaimana dilansir Sputnik.

 

Sebagai informasi hubungan Israel dan Iran tegang sejak Revolusi Islam 1979 di Teheran. Ketika itu Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khomeini mengambil sikap anti-Israel yang tajam dan memutuskan semua hubungan dengan tetangganya. Sampai saat ini baik Israel dan Iran telah terlibat dalam aksi balas dendam, meski menghindari konflik militer secara frontal.