Kematian Mendadak Aktivis Emirat dalam Kecelakaan Mobil, Ayahnya Mendekam di Penjara UEA, Direncanakan?
RIAU24.COM - Alaa al-Siddiq, seorang aktivis dan kritikus hak asasi Emirat terkemuka, meninggal dalam kecelakaan mobil di London, Sabtu (19/6).
Alaa adalah direktur eksekutif ALQST yang berbasis di Inggris, sebuah organisasi nirlaba yang mengadvokasi kebebasan dan hak asasi manusia, dikutip dari Al Jazeera.
zxc1
"Dengan kesedihan yang mendalam, ALQST berduka atas kematian mendadak Direktur Eksekutif yang dicintai dan dihormati, Alaa Al-Siddiq pada Sabtu 19 Juni 2021. Semoga dia beristirahat dalam kekuasaan," tulis ALQST dalam sebuah tweet.
“Hari ini, peneliti Emirat yang cakap dan saudari yang jujur, profesor Alaa al-Siddiq, meninggalkan dunia ini, sementara ayahnya, Mohammad al-Siddiq mendekam di penjara terkenal (Uni Emirat Arab),” tulis aktivis Saudi Abdullah al-Awda.
zxc2
Menurut Doha News, Alaa dan suaminya mencari suaka di Qatar pada 2012, di mana mereka tinggal bersama kerabat mereka.
Kehadiran aktivis di Qatar, dan sikap Doha terhadap aktivis politik pada saat UEA menindak suara-suara perbedaan pendapat, menyebabkan keretakan antara kedua negara.
Pada 2018, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan perselisihan telah terjadi antara Qatar dan UEA pada 2015 mengenai istri pembangkang politik.
Abu Dhabi tmengirim utusan ke Qatar Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani untuk meminta agar wanita tersebut diserahkan kepada otoritas Emirat, permintaan yang ditolak oleh penguasa Qatar.
Meskipun dirahasiakan, Abdullah al-Athbah, pemimpin redaksi surat kabar al-Arab Qatar, kemudian mengatakan bahwa Alaa-lah yang berusaha dipulangkan oleh Emirat.