Pj Bupati Inhu dan Jajaran Ikuti Vidcon dengan Sekjend Kemendagri
RIAU24.COM - Menindaklanjuti surat edaran Mendagri tentang Percepatan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2021, Sekjen Kemendagri M Hudori menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Analisa dan Evaluasi (Anev) Percepatan Penyerapan APBD Tahun Anggaran 2021 serta Pemulihan Ekonomi Nasional di Masa Pandemi secara virtual.
Pemkab Inhu turut mengikuti rakor tersebut secara virtual yang dilaksanakan dari ruang tunggu VIP lantai 4 kantor Bupati Inhu, Jumat 18 Juni 2021.
Tujuan rakor menurut Sekjen Kemendagri, untuk menyatukan langkah dan strategi percepatan realisasi APBD 2021 guna menstimulus pertumbuhan ekonomi, memberikan gambaran analisa dan evaluasi realisasi APBD per 11 Juni 2021 dan sinergitas dengan APIP serta stakeholders terkait upaya peningkatan realisasi belanja APBD 2021.
Hudori juga menjelaskan, bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan pertama tahun 2021 masih terkontraksi sebesar 0,74 persen tetapi mengalami perbaikan dibanding pertumbuhan ekonomi triwulan 4-2020 sebesar 2,19 persen.
Persentase realisasi belanja APBD Provinsi se-Indonesia tahun anggaran 2021, Provinsi Riau termasuk dalam daftar lima provinsi terendah per 11 Juni 2021 sebesar 19,16 persen.
Hudori juga menyampaikan langkah strategi percepatan realisasi APBD 2021 diantaranya memberikan konsultasi dan bimbingan kepada Pemda yang akan melakukan perubahan anggaran.
Serta merealisasikan belanja untuk penanganan Covid-19 seperti jaringan pengaman sosial/bantuan sosial, dukungan vaksinasi dan insentif tenaga kesehatan serta penyelesaian refocusing dan realokasi APBD 2021.
“Untuk penggunaan APBD Tahun Anggaran 2021, Pemerintah Daerah diminta melakukan percepatan pelaksanaan APBD dengan melakukan proses pelelangan kegiatan-kegiatan yang sudah dianggarkan dalam APBD pada awal tahun anggaran, agar terhindar dari penumpukan penyerapan anggaran di akhir tahun. Kami harapkan kepada pemerintah daerah agar dapat melaporkan keuangan daerahnya.” kata Hudori.
Zxc2
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjend) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri M Ardian menyampaikan, bahwa data realisasi per 15 Juni 2021 dari total 542 provinsi dan kabupaten/kota, 511 daerah atau 94 persen, daerah sudah menyampaikan laporan.
Sementara sebanyak 444 daerah mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 dan 67 daerah lainnya tidak mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid- 19.
"Sebanyak 245 daerah telah melakukan realisasi. Sementara 199 daerah lainnya belum melakukan realisasi atau nol persen," sebutnya.